Mataram (Suara NTB) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTB mengajak masyarakat konsumen untuk tidak membeli kurma asal negara Israel. Ajakan ini berkaitan erat dengan invasi besar-besaran negara itu ke Palestina yang hingga kini belum berakhir dan telah menelan sangat banyak korban.
Ketua MUI NTB, Prof. H. Saiful Muslim, Selasa (12/3) kemarin. Ajakan ini sekaligus menindaklanjuti imbauan bahkan larangan yang dikeluarkan untuk gerakan yang sama dari MUI pusat, tidak membeli produk-produk yang berkaitan dengan Israel.
Diketahui, kurma menjadi konsumsi sangat populer selama Ramadhan. Kurma banyak dikonsumsi saat buka puasa karena kandungannya yang cocok untuk dimakan saat perut kosong. Saat berpuasa, kadar gula darah seseorang turun, menyebabkan sakit kepala dan kelelahan. Kurma kaya akan gula dan mudah dicerna, sehingga ideal untuk mengembalikan energi tubuh yang terkuras saat puasa. Selain itu, mengonsumsi kurma saat puasa sudah menjadi tradisi sebagaimana sunah Nabi Muhammad SAW.
Prof. Saiful Muslim menambahkan, pada momentum Ramadhan ini, konsumen muslim khususnya, harus terus menerus memperjuangkan pembebasan Palestina dari gempuran Israel. Salah satu caranya adalah membendung pembelian produk-produk yang berkaitan dengan Israel. “Kita jangan hanya sekedar melakukan aksi turun ke jalan untuk membela Palestina. Produk-produk yang kaitannya dengan Israel jangan dibeli. Termasuk kurma asal Israel,” katanya.
Sebab belanja ummat muslim terhadap produk-produk Israel ini dibelanjakan kembali untuk kebutuhan memerangi ummat muslim di Palestina. “Nanti kita akan buatkan imbauan kepada masyarakat Nusa Tenggara Barat untuk tidak membeli produk apapun namanya yang dari Israel, termasuk kurma ini,” katanya.
Ajakan MUI ini diharapkan dilaksanakan oleh masyarakat muslim, di NTB, di Indonesia, bahkan di dunia. Jangan hanya karena alasan kebutuhan, kemudian produk-produk dimaksud dibeli tanpa melihat sumber dan asalnya. “Ini yang jadi masalah sebenarnya, kita berjuang bersama yang belum maksimal. Kita harapkan hal-hal seperti ini perlu dukungan semua pihak. Apalagi perang yang ada di Palestina itu adalah bencana kemanusiaan yang perlu menjadi perhatian semua pihak,” imbuhnya.
Kurma asal Israel menjadi perhatian selama bulan suci ramadhan, terutama karena beberapa merek kurma dari Israel telah diboikot oleh umat Muslim. Berikut beberapa cara yang dapat membantu untuk mengenali kurma yang berasal dari Israel. Cek Label, selalu periksa label produk kurma sebelum membeli. Kurma Medjool umumnya berasal dari Israel, jadi dapat perhatikan baik-baik labelnya.
Cara terbaik untuk memastikan apakah suatu produk dibuat di Israel adalah dengan mencari label “Produk Israel” atau bertanya kepada pengecer apakah mereka dapat menjamin bahwa produk tersebut bukan dari Israel.
Selalu periksa label saat membeli kurma. Jangan membeli kurma yang diproduksi atau dikemas di Israel atau pemukiman Tepi Barat. Jika tidak ada negara asal yang tercantum pada kotak, periksa situs web pengecer. (bul)