Taliwang (Suara NTB) – Bupati Sumbawa Barat, H. W. Musyafirin akhirnya melantik 5 orang pejabat yang terpilih untuk mengisi jabatan eselon II hasil seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama yang digelar akhir tahun 2023 lalu.
Kegiatan pelantikan dan pengambilan sumpah kelima pejabat itu dialksanakan di lantai 3, gedung Graha Praja kantor Sekretariat Daerah (Sekda) KSB, Kamis 21 Maret 2024. kemarin. Adapun mereka yang dilantik diantaranya Slamet Riadi sebagai kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Mars Anugerahinsyah sebagai kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH), Suryaman sebagai kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag), Aku Nurrahmadin sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Aparatur dan Kemasyarakatan, dan terakhir ada nama Syaripuddin sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Pemerintahan.
Selain pejabat baru, dalam kegiatan itu ada pula pejabat lama eselon II yang turut dilantik karena posisisnya mengalami pergeseran. Mereka adalah Burhanuddin kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) bertukar posisi dengan Nurdin Rahman yang sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan. Berikutnya ada Mulyadi, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah bertukar posisi dengan H. Abdul Malik yang sebelumnya menjabat kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM). Total ada 126 pejabat struktural yang mengikuti pelantikan dari seluruh tingkatan jabatan. Mulai dari posisi sekretaris dinas/badan, kepala bagian, kepala bidang, camat hingga kepala seksi.
Bupati, H. W. Musyafirin dalam sambutannya mengatakan, para pejabat yang dilantik hari ini adalah mereka yang telah dipilih melalui proses seleksi ketat. “Selamat kepada yang diberikan amanah. Semoga dapat mengemban tugasnya dengan penuh tanggung jawab,” cetusnya.
Menurut bupati, jabatan yang diemban seluruh pegawai pemerintah pada dasarnya merupakan sebuah amanah. Karena itu sebagai amanah tidak elok kemudian jika disalahgunakan oleh pejabat yang diberi kepercayaan oleh pemerintah. “Jangan pernah salahgunakan jabatan bapak ibu untuk alasan apapun,” tegasnya.
Meski terkesan berat, bupati menyatakan, bukan berarti mereka yang diberi amanah jabatan harus terbebani. Apalagi hal itu hingga mengganggu kinerjanya dalam birokrasi. Bagi bupati, jabatan itu harus dijalankan dengan tanggung jawab dan kesadaran penuh.
“Sebagai pejabat sikap hati-hati itu perlu sebelum mengambil keputusan. Tapi jangan takut juga. Karena kalau takut tidak ada pekerjaan yang akan selesai. Maka dari itu kalau mau ambil keputusan dipikrkan matang dan jangan sampai ada intervensi dari pikah luar. Sesuai aturan, maka putuskan,” tandas bupati.
Terakhir kepada seluruh pejabat yang baru dilantuik, bupati meminta agar dapat langsung menyesuaikan diri pada posisi kerjanya masing-masing. Beradaptasi dengan lingkungan kerjanya serta mempelajari seluruh tugas pokok dan fungsinya. “Ini awal tahun banyak pekerjaan pemerintah yang harus mulai dilaksanakan. Terutama hal-hal yang menyangkut layanan langsung ke masyarakat, yang ditugaskan disitu jangan malas-malasan,” imbuh bupati. (bug)