Dompu (Suara NTB) – Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan, ST, MT mengungkapkan komitmennya yang tidak ingin menjadi pengkhianat bagi H. Kader Jaelani (AKJ), Bupati Dompu. Kehadirannya di Dompu dan menjadi wakil Bupati merupakan niat tulus AKJ yang menggandengnya pada Pilkada 2020 lalu tanpa dibebani keharusan membawa dukungan partai politik (Parpol) dan biaya kampanye.
“Banyak yang bertanya pada Pilkada 2024 ini, apakah saya masih bersama pak Bupati (AKJ) atau tidak. Saya ingin tegaskan di sini, saya tidak ingin menjadi pengkhianat bagi pak Bupati. Karena saya ke Dompu menjadi wakil Bupati, terima jadi,” ungkap H. Syahrul Parsan saat kegiatan safari ramadhan di Masjid Miftahul Jannah Desa Daha Kecamatan Hu’u pada Kamis,28 Maret 2024 malam.
Sejauh ini, hubungan dirinya dengan Bupati tidak ada masalah. Justru saling melengkapi dan dirinya selalu mensuport ketika Bupati berhalangan. Komunikasi dan kebersamaan juga tetap berjalan baik. “Kalaupun nanti tidak digandeng pak Bupati (di Pilkada 2024), saya cukup menjadi penonton saja. Tidak akan menjadi pesaing atau lawan Bupati,” tegasnya.
Komitmen itu, lanjut H. Syahrul Parsan, menjadi komitmennya saat ini. Dirinya tidak tahu kedepan, karena politik sangat dinamis. Kendati demikian, H. Syahrul Parsan yang didampingi Sekda Dompu pada acara safari ramadhan ini memohon doa dari masyarakat Kecamatan Hu’u agar diberi kekuatan dan kesehatan dalam menjalankan amanah memimpin daerah Kabupaten Dompu hingga tuntas. Sehingga apa yang dicita – citakan dapat terwujud. “Mohon doanya agar saya bersama pak Bupati diberi kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan amanah hingga tuntas, sehingga apa yang dicita – citakan bisa dicapai bersama,” harapnya.
Menjelang Pilkada Dompu tahun 2024, pasangan H. Kader Jaelani – H. Syahrul Parsan, ST, MT digadang – gadang tidak akan berpasangan kembali. Kendati hubungan keduanya masih harmonis dan terlihat saling melengkapi, H. Kader Jaelani didorong mencari pasangan lain di periode keduanya. Apalagi Partai Nasdem yang menjadi kendaraan politik H. Kader Jaelani, bisa secara mandiri mengusung pasangan calon kepala daerah di Kabupaten Dompu.
Ketika H. Kader Jaelani tidak lagi berpasangan H. Syahrul Parsan, bakal calon lain disebut – sebut melirik H. Syahrul Parsan sebagai wakil Bupati Dompu. H. Syahrul Parsan disebut memiliki pengalaman di birokrasi dan memiliki jejaring yang baik di pemerintah atasan, sehingga program pembangunan dari pusat akan lebih mudah dibawa ke daerah Kabupaten Dompu.
Namun peluang H. Syahrul Parsan, ST, MT maju menjadi calon Bupati sangat minim. Selain tidak memiliki banyak biaya untuk pembiayaan Pilkada, PKS sebagai partai tempat H. Syahrul Parsan saat ini bernaung hanya memiliki 2 kursi keterwakilan Dewan dari syarat minimal 6 kursi Dewan. (ula)