Giri Menang (Suara NTB) – Bupati Lombok Barat (Lobar), Hj. Sumiatun menyampaikan pidato pada rapat paripurna dalam rangka HUT Lobar ke-66 di ruang sidang DPRD Lobar, Selasa 16 April2024. Dalam sidang dipimpin Ketua DPRD Hj Nurhidayah dan dihadiri unsur Pimpinan serta Forkopimda tersebut, Bupati menyampaikan keberhasilan pembangunan selama memimpin Lobar.
Mantan Ketua DPRD Lobar ini juga pamitan kepada segenap tamu serta masyarakat Lobar karena pada tanggal 23 April 2024 jabatannya resmi berakhir. Pimpinan rapat paripurna yang juga Ketua DPRD Lobar Hj Nurhidayah menyampaikan, rapat paripurna yang digelar ini dalam rangka peringatan Hari Jadi Lobar ke 66. Peringatan HUT kali ini sangat istimewa karena bertepatan dengan berakhirnya 5 tahun masa kepemimpinan Bupati dan Wabup Lobar periode 2019-2024. “Dan telah banyak memberikan warna dan dinamika bagi perkembangan serta kemajuan Lobar. Semoga pengabdian dan kontribusi yang diberikan akan menjadi motivasi serta energi positif ke depan bagi kemajuan Lobar,”katanya.
Ketua Gerindra Lobar itu juga berharap momentum ini harus dijadikan oleh semua pihak untuk refleksi dan berkomitmen membangun Lobar lebih baik agar sejajar dengan daerah lainnya ke depan. Mengawali pidatonya, Bupati menyampaikan tema yang diangkat pada HUT Lobar kali ini, “Menuju Lobar Sigap” (Sinergis, Inovatif, Gigih, Amanah, dan Profesional) diharapkan menjadi acuan dan panduan untuk Pemkab Lobar dalam bekerja membangun daerah. Sesuai semangat dalam tema tersebut, yakni menanamkan integritas dalam diri untuk bekerja secara profesional, gigih dan amanah.
Bupati berharap, mengembangkan diri dan menjadi inovatif untuk melahirkan terobosan-terobosan yang dapat mempermudah pelaksanaan pekerjaan dan pelayanan masyarakat dan membangun sinergisitas dengan seluruh komponen pemerintah dan masyarakat Lobar. “Dalam kesempatan ini, izinkan saya menyampaikan, saat ini adalah masa-masa terakhir Saya dalam memimpin kabupaten tercinta ini di periode ini,” kata Ketua DPD Golkar Lobar ini.
Diakui, proses kepemimpinan yang lalui tak mudah dan mulus sepanjang perjalanan. Pasalnya, memasuki periode kepemimpinannya, saat pemulihan pasca bencana gempa dan setelahnya disusul dengan bencana pandemi Covid-19.
Namun demikian, aral melintang tersebut tidak menghalangi untuk berjuang untuk tetap berbuat demi kemaslahatan masyarakat.”Kami terus berupaya untuk bangkit dan membangun, dengan berbagai hasil pembangunan selama kurun waktu lima tahun dari tahun 2019 sampai dengan 2024,”sebutnya.
Beberapa hasil pembangunan tersebut, Pemkab berhasil mempertahankan Zona Hijau atau Kualitas Tinggi pada Kualitas Pelayanan Publik dan memdapat penghargaan Ombudsman RI Tahun 2024. Di bidang pengelolaan keuangan, pihaknya berhasil mempertahankan Opini BPK Wajar Tanpa Pengecualian selama sembilan tahun berturut-turut.
Dari sisi pembangunan manusia, IPM Lobar meningkat dari 70,23 persen di tahun 2020 menjadi 72,18 di tahun 2023. Dimana komponen pembentuk IPM, terdiri dari Usia Harapan Hidup meningkat, berhasil didongkrak dari enam puluh enam koma enam puluh 60 di tahun 2019 menjadi 72,37 tahun di tahun 2023. Harapan Lama Sekolah meningkat, dari 13,48 tahun di tahun 2019 menjadi 13,98 tahun di tahun 2023. Rata-rata lama sekolah meningkat dari 6,37 tahun di tahun 2019 6,87 tahun di tahun 2023. Dan Daya beli meningkat, 11.640.000 di tahun 2019 menjadi 11.967 di tahun 2023.
Kemudian capaian persentase penduduk miskin juga telah berhasil diturunkan, dari 15,17 persen di tahun 2019 menjadi 13,67 persen di tahun 2023. Di bidang pendidikan, untuk menjamin ketersediaan prasarana pendidikan untuk generasi Lobar di masa yang akan datang, pihaknya telah membuka 77 sekolah baru, baik tingkat PAUD, SD, maupun SMP. Membangun 143 ruang kelas baru. Membangun 31 ruang laboratorium sekolah baru dan membangun 19 ruang perpustakaan baru. Di bidang kesehatan, selama periode memimpin Lobar telah berhasil menaikkan status RSUD Tripat dari tipe C menjadi tipe B dan RSAM Narmada dari tipe D menjadi tipe C. “Peningkatan ini tentu merupakan hasil dari peningkatan fasilitas serta kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan,”jelasnya.
Begitu pula untuk program prioritas nasional, pihaknya berhasil menurunkan tingkat prevalensi stunting mencapai 11,11 pada Februari 2024. Capaian ini lebih baik dari target nasional yang telah ditetapkan sebesar 14 persen.
Untuk menjamin pelayanan kesehatan bagi masyarakat, pihaknya kerjasama dengan BPJS Kesehatan menerapkan UHC. Kemudian di sektor infrastruktur, dari keseluruhan jalan kabupaten yang ada, 93 persen sudah diaspal dengan tingkat kemantapan jalan sebesar 74,33 persen. Namun diakui, dari sekian banyak upaya yang dilakukan tentu ada yang membutuhkan perbaikan dan peningkatan. “Tetapi perlu kita pahami bersama, upaya membangun daerah kita tercinta ini, bukanlah sebuah proses yang instan tetapi merupakan proses yang bertahap dan berkelanjutan,”imbuhnya. (her)