Mataram (Suara NTB) – Tingkat kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN) pada hari pertama masuk kerja setelah libur dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri di lingkup Pemprov NTB, Selasa 16 April 2024. cukup tinggi, yakni 96,25 persen. Penjabat (Pj) Gubernur Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., langsung menggelar Apel Kesadaran Nasional yang dirangkai dengan halal bihalal bersama ASN lingkup Pemprov NTB di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB.
Hadir pada kesempatan ini, Pj Sekda NTB Ibnu Salim, S.H., M.Si., pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov NTB, staf dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) lingkup Pemprov NTB di Kota Mataram dan Lombok Barat.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi NTB Drs. Muhammad Nasir menjelaskan, dari hasil monitoring kehadiran ASN lingkup Pemprov NTB, persentase kehadiran pada hari pertama masuk kerja sebesar 96,25 persen atau 17.965 (94,85 persen) dari 18.930 ASN lingkup Pemprov NTB dan hanya 1 ASN yang tidak hadir tanpa keterangan (0,01 persen).
Sementara yang bekerja dari rumah dengan alasan yang disampaikan lewat pimpinan di masing-masing OPD sebanyak 139 (0,73 persen), tugas dinas sebanyak 126 (0,67 persen), tugas belajar 53 orang (0,28 persen), cuti 308 orang atau 1,63 persen, sakit 172 orang atau 0,91 persen. Sementara alasan lain-lain/libur/shift sebanyak 149 atau 0,79 persen, dispensasi 24 orang (0,13 persen), on call (khusus dokter) 2 orang (0,01 persen).
Mengenai adanya ASN yang diperbolehkan cuti setelah libur dan cuti bersama yang cukup panjang, Muhammad Nasir mengakui, hal itu tidak ada masalah. Pasalnya, dalam aturan yang dikeluarkan pemerintah pusat, tidak ada yang menyebut cuti tambahan, sehingga ketika ada ASN yang mengajukan tambahan cuti setelah libur bersama dan cuti bersama langsung disetujui.
Begitu juga dengan adanya ASN yang melakukan work from home (WFH), sudah ada surat edaran dari pemerintah pusat. Namun, ASN yang mengajukan WFH ini adalah ASN yang terkendala transportasinya saat balik menuju Pulau Lombok, terutama yang berasal dari Pulau Jawa.
Diakuinya, di BKD Provinsi NTB ada satu stafnya yang mengajukan WFH, karena terkendala transportasi kapal laut dari Jawa Timur. Namun, yang bersangkutan tetap bekerja dalam perjalanan balik ke Lombok, karena perjalanan laut dari Pulau Jawa menuju Pulau Lombok memakan waktu hingga 2 hari. Terkait sanksi yang diberikan pada ASN yang menambah libur atau tanpa keterangan diberikan sesuai aturan yang berlaku.
Sementara Pj Gubernur NTB H. Lalu Gita Ariadi dalam sambutannya berharap, gemblengan selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan, akan memberikan dampak positif dan membekas yang mengantarkan kita menjadi insan-insan muttaqin (bertakwa).
Pj Gubernur juga berterima kasih kepada warga non Muslim yang telah menunjukkan sikap toleransi sehingga puasa di bulan Ramadhan 1445 Hijriah ini terlaksana dengan baik dan lancar. Hal ini juga menjadi modal besar pembangunan dalam mewujudkan NTB Maju Melaju di masa akan datang.
‘’Selamat bekerja dan bagi teman-teman yang WFH semoga kita bisa berkumpul kembali dengan kekuatan penuh untuk menghidupkan kembali mesin birokrasi dalam menjalankan tugas yang telah dibebankan di pundak kita masing-masing,” pesannya.
Begitu juga pada seluruh aparatur yang telah bertugas selama arus mudik, sehingga semuanya dapat berjalan lancar. Termasuk TPID Provinsi NTB yang telah bekerja keras melakukan monitoring dan pemantauan dalam rangka pengendalian harga, sehingga dapat terkendali dengan baik. (ham)