spot_img
Senin, Oktober 21, 2024
spot_img
BerandaNTBPj Gubernur Mulai Safari SyawalBahas Penanganan Stunting hingga Persiapan Pilkada Serentak

Pj Gubernur Mulai Safari SyawalBahas Penanganan Stunting hingga Persiapan Pilkada Serentak

Mataram (Suara NTB)- Pj Gubernur NTB Drs H.Lalu Gita Ariadi, M.Si bersama rombongan pimpinan OPD mulai melakukan Safari Syawal di hari pertama masuk kerja hari Selasa (16/4) kemarin. Dimulai dari Kota Mataram, kegiatan Safari Sayawal kemudian akan berlanjut ke sejumlah kabupaten/kota di NTB seperti ke Lombok Barat, Lombok Tengah, Dompu, Bima dan Kota Bima sampai tanggal 19 April mendatang.


H.Lalu Gita Ariadi mengatakan, Safari Syawal akan membawa misi sinkronisasi dan konsolidasi program pemerintah. Termasuk memberikan apresiasi kepada pemda kabupaten/kota dalam penanganan masalah stunting. Sebab Provinsi NTB masuk dalam jajaran provinsi dengan progress penanganan stunting yang paling baik dengan penurunan sebesar 8,1 persen.


“Itu bukan hanya kerja tim provinsi semata, tetapi itu adalah jibaku kerja keras dari garda-garda terdepan, ibu ketua Tim Penggerak PKK, kader-kader PKK dan lainnya. Sehingga di acara Safari Syawal ini menjadi momentum untuk memberi apreasiasi dan rasa terimakasih kami,” kata Lalu Gita Ariadi ditemui usai silaturahmi dan halalbihahal di rumah dinas Ketua DPRD NTB Hj Baiq Isvie Rupaeda, Selasa 16 April 2024 kemarin.


Selain itu, beberapa materi yang akan disampaikan dalam setiap agenda Safari Syawal kata Gita yaitu bagaimana kesiapan kabupaten/kota di dalam mensukseskan pelaksanaan pilkada serentak 2024 serta masih adanya pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan yaitu penanganan kemiskinan ekstrem di NTB. Sebab di tahun 2024 ini, kemiskinan ekstrem ditarget bisa nol persen.


Jumlah kemiskinan ekstrem di NTB tahun 2023 menurun 0,65 persen (32.939 jiwa) dari tahun 2022 sebesar 176.029 jiwa (3,29 persen) menjadi 143.090 (2,64 persen). Sehingga angka 143.090 penduduk miskin ekstrem inilah yang harus dientaskan hingga akhir tahun ini.


Berdasarkan Bank Dunia, penduduk miskin ekstrem adalah penduduk yang memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tidak lebih dari USD 1,9 PPP (Purchasing Power Parity), atau setara dengan Rp11.571,21 per kapita per hari, atau Rp351.957,40 per kapita per bulan.

 


Selain itu di bidang ekonomi, pihaknya akan mengajak semua bupati/wali kota di NTB untuk sama-sama mengendalikan inflasi daerah dengan cara memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang terjangkau.


“Saat bertemu dengan Wali Kota Mataram, TPID Kota Mataram juga sama aktifnya dengan TIPD Provinsi yang terus memantu kondisi di lapangan, sembari melakukan kegiatan-kegiatan operasi pasar dan kegiatan pasar murah,”katanya.(ris)

IKLAN

spot_img
spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO