Mataram (Suara NTB) – Ketua DPD Partai Golkar NTB, H. Mohan Roliskana berpikir realistis untuk memutuskan dirinya maju atau tidak pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) di tingkat Provinsi NTB. Hasil survei dinilai sangat penting untuk menentukan langkahnya. “Kami masih melakukan survei tiga kali. Iya, kita tunggu dulu hasilnya,” jawab Mohan ditemui pada Kamis 18 April 2024.
Keputusan maju bertarung pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, bukan perkara berani atau tidak berani. Secara bijak disampaikan, dalam bertarung di kontenstasi politik harus juga mempersiapkan banyak hal, karena pertarungan tanpa pertimbangan rasional dinilai konyol.
Berbagai persiapan telah dilakukan dan dirancang oleh Partai Golkar melalui survei elektabilitas, popularitas, dan lain sebagainya terutama berkaitan dengan penerimaan publik. Persiapan ini harus dibentuk sebelum memutuskan bertarung. “Kalau modal nekat saja itu konyol. Jadi apapun yang diskenariokan oleh partai akan kita ikuti,” tegasnya.
Di satu sisi, hasil survei juga akan mengukur layak atau tidaknya kader bertarung. Keputusan politik diambil oleh partai berimplikasi diberikan dukungan sepenuhnya.
Perihal kebijakan DPP Partai Golkar mengusung kader di bawah usia 40 tahun untuk bertarung pada setiap momentum politik sebenarnya telah terjadi pada pileg 2024. Pasalnya, kader yang berusia di bawah 40 tahun banyak yang memiliki potensi sehingga diberikan porsi untuk keseimbangan antara politisi senior dan politisi muda.
Konsep ini kemungkinan akan diduplikasikan kembali pada pemilihan kepala daerah serentak. DPP Partai Golkar mungkin sudah memetakan di banyak daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Ia membaca konsep itu untuk regenerasi kepemimpinan dan juga keberlangsungan masa depan partai. “Kita respon positif sepanjang tidak dekat memiliki persyaratan memungkinkan dikontestasi Pilkada akan dilakukan,” ujarnya.
Mohan yang juga Walikota Mataram ini mengakui, dukungan maju sebagai calon gubernur juga mengalir dari berbagai kalangan tidak hanya dari pengurus partai politik dan juga masyarakat. Dukungan disampaikan Politisi PKS Ismul Hidayat diapresiasi. Akan tetapi, ia tidak mau terlalu dini mengambil keputusan. “Iya, kita lihat nantilah,” timpalnya. (cem)