Mataram (Suara NTB)- Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap 2 akan berlangsung pada 23 Juli 2024 mendatang. Hal ini dilakukan menindaklanjuti Surat Menkes RI tertanggal 16 Mei 2024 terkait pelaksanaan PIN sebagai gerakan bersama secara terpadu untuk penanggulangan KLB Polio yang ditujukan kepada gubernur di seluruh provinsi Indonesia. PIN Polio tahap 2 nanti akan diselenggarakan secara serentak di 27 Provinsi termasuk di dalamnya provinsi NTB.
Kepala Dinas Kesehatan NTB, Dr. dr. H. Lalu Hamzi Fikri menyatakan, diperlukan dukungan semua pihak untuk suksesnya PIN tahap 2 untuk suksesnya program eradikasi polio tahun 2026. Fikri yang mewakili Pj Gubernur NTB mengatakan, pihaknya bersama Bappeda, TP. PKK, Dikbud, Kemenag dan Kominfotik Provinsi NTB melakukan penandatanganan komitmen untuk pelaksanaan PIN2 tanggal 23 Juli 2024 mendatang.
“PIN tahap 1 telah di laksanakan 21 Mei 2024. Dan PIN Tahap 2 akan di laksanakan tanggal 23 Juli 2024. Adapun vaksin yang diberikan nOPV2 pada anak usia 0-7 tahun. Masyarakat akan dapatkan vaksin polio secara gratis di Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit atau Faskes terdekat, ” kata Fikri pada Advokasi dan sosialisasi Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional Polio Tahap 2 di The Mirah Hotel Bogor, Jawa Barat yang berlangsung sejak Senin hingga Rabu 24-26 Juni 2024.
Dikatakan, pelaksanan PIN 2 di seluruh Indonesia termasuk provinsi NTB ditargetkan capaian vaksinasi polio sebesar 95 persen dan cakupannya harus tinggi dan merata.
Ia mengatakan, target untuk menuntaskan kasus polio di Indonesia termasuk di provinsi NTB membutuhkan komitmen kuat dan secara bersama-sama dengan seluruh steakholder. Tidak terkecuali anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) untuk bersama-bersama secara terintegrasi dan menyeluruh untuk bisa menyukseskan pelaksanaan PIN tahap kedua ini.
Untuk menyukseskan kegiatan dimaksud, Kementerian Kesehatan melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menggelar Workshop bertajuk “Advokasi dan sosialisasi Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional Polio Tahap 2”.
Kegiatan ini diikuti peserta dari 27 Provinsi yang terdiri dari unsur Dinas Kesehatan, Bappeda, Diskominfotik, Dinas Dikbud, Kemenag dan TP PKK.
Plt Drjen Dirjen Pencegahan dan Pengendalian penyakit dr.Yudi Pramono MARS dalam sambutannya melalui Zoom Meting mengungkapkan, agar seluruh pihak yang terkait untuk turut membantu secara maksimal guna memastikan cakupan imunisasi sesuai target bersamaan dengan imunisasi yang dilakukan di sekolah, posyandu dan puskesmas ataupun pusat-pusat layanan kesehatan lainnya.
Plt Dirjen juga berharap agar memberikan perhatian khusus kepada wilayah yang cakupan imunisasinya rendah dan rawan terjadinya KLB melalui penguatan imunisasi rutin.
Pemerintah juga terus melakukan kegiatan surveilans lumpuh layu akut, dan surveilans polio lingkungan. Ia juga meminta masyarakat, terutama orang tua untuk melengkapi imunisasi polio anaknya, yakni empat kali tetes usia 1 sampai 4 bulan dan dua kali suntik usia 4 sampai 9 bulan, serta imunisasi rutin anak lainnya sesuai usia.(ris/r)