ANGGOTA Komisi II DPRD Kota Mataram, Misban Ratmaji, SE., menyayangkan rendahnya realisasi keuangan sejumlah OPD (Organisasi Perangkat daerah) lingkup Pemkot Mataram, sehingga mendapat teguran dari Sekda Kota Mataram. ‘’Ini membutuhkan perencanaan yang lebih akurat dari OPD yang bersangkutan. Jangan sesuai selera. Ini harus direncanakan dari awal,’’ ujarnya kepada Suara NTB melalui sambungan telepon, Minggu 28 April 2024.
Mestinya, lanjut Misban, OPD merencanakan target per triwulan, sehingga mereka tahu akan mengerjakan apa. ‘’Misalnya, mereka harus ngapain di triwulan pertama untuk mencapai target. Begitu pula pada triwulan selanjutnya,’’ kata anggota dewan dari daerah pemilihan Ampenan ini. Kemudian apa yang menjadi perencanaan OPD harus disampaikan secepatnya kepada Sekda.
Dia menyayangkan banyaknya ASN yang bekerja di OPD namun tidak dapat mencapai target. ‘’Seharusnya mereka fokus kepada apa yang menjadi tugas dan tanggungjawab mereka. Jangan sesuai dengan idealis mereka,’’ imbuh Misban. Politisi yang terpilih kembali menjadi anggota DPRD Kota Mataram pada periode berikutnya ini menekankan supaya ASN tidak ragu-ragu dalam mengeksekusi anggaran.
‘’Jadi mungkin kelemahannya, ragu-ragu akhirnya dikerjakan besok lusa-besok lusa,’’ kelakarnya. Dia mencontohkan, OPD yang mendapat amanah mengeksekusi program Pokir Dewan. ‘’Jadi kalau ada ragu dalam mengeksekusi anggaran, segera konsultasikan kepada Pak Sekda,’’ saran Misban.
Dia menilai, OPD yang realisasi keuangan dan realisasi program fisiknya rendah, karena kurang disiplin dalam perencanaan berikut eksekusi anggaran. ‘’Yang jelas, perencanaan itu harus dibarengi dengan disiplin tinggi,’’ tegasnya.
OPD-OPD, kata Misban harus paham, tenggat waktu pelaksanaan target di tiap triwulan. ‘’Paling lambat tanggal berapa, itu mereka harus paham. Makanya ini harus betul-betul menjadi evaluasi. Jangan nanti malah Sekda yang duluan tahu. Itu kan lucu,’’ terangnya.
Seperti diketahui, lima pimpinan OPD ditegur, karena realisasi keuangan dan fisik rendah. Masing-masing Dinas Kepemudaan dan Olahraga dari pagu anggaran Rp11,8 miliar terealisasi keuangan fisik 7,75 persen dan realisasi fisik 9,90 persen. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dari anggaran yang dikelola Rp12,2 miliar lebih, realisasi keuangan dan fisik baru mencapai Rp1,1 miliar lebih atau 9,44 persen.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Kota Mataram sangat besar mengelola anggaran mencapai Rp429 miliar tetapi baru terealisasi 8,15 persen atau Rp34,9 miliar lebih. Sementara, realisasi fisik baru mencapai 8,23 persen. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram dari pagu anggaran Rp74,3 miliar lebih baru terealisasi keuangannya 5,76 persen atau Rp4,2 miliar lebih. Untuk realisasi fisik baru mencapai 7,69 persen. Capaian paling rendah adalah Dinas Pariwisata Kota Mataram dari pagu anggaran Rp25 miliar, realisasi keuangan hanya 3,10 persen atau Rp776,3 juta dan realisasi fisik 5,91 persen. (fit)