Mataram (Suara NTB) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan Pasar Modal sebagai alternatif sumber pembiayaan/pendanaan. Kepala OJK Provinsi NTB, Rico Rinaldy menyampaikan hal ini pada kegiatan Sosialisasi Alternatif Pendanaan UKM melalui Securities Crowdfunding (SCF) yang diikuti oleh 75 pelaku UKM di Aula Kantor OJK NTB, Jumat 26 April 2024.
SCF merupakan salah satu produk dari Pasar Modal yang dapat dimanfaatkan UKM untuk mendapatkan sumber pendanaan dengan metode pengumpulan dana dengan skema patungan yang dilakukan oleh pemilik bisnis atau usaha untuk memulai atau mengembangkan bisnisnya.
Nantinya investor bisa membeli dan mendapatkan kepemilikan melalui Saham, surat bukti kepemilikan utang (Obligasi), atau surat tanda kepemilikan Bersama (Sukuk). “SCF tidak hanya menawarkan akses pendanaan kepada pengusaha UKM dari berbagai investor, tetapi juga menciptakan ikatan yang kuat antara pemilik modal dan pengusaha. Dengan adanya SCF ini, UKM memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memperluas bisnis mereka, menciptakan lapangan kerja baru, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” kata Rico.
Saat ini, di NTB tercatat terdapat dua perusahaan yang memanfaatkan SCF sebagai sumber pendanaan usaha dengan total penghimpunan dana sebesar Rp2,71 miliar dengan jumlah investor sebanyak 313 SID. Kegiatan sosialisasi ini merupakan penutup dari rangkaian kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) yang diselenggarakan oleh OJK bersama Self-Regulatory Organization (SRO), yakni PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, dan stakeholders lainnya di Kota Mataram pada tanggal 25-26 April 2024.
SEPMT di Kota Mataram ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi Pasar Modal bagi masyarakat NTB dan rangkaian kegiatannya dilaksanakan dalam 2 hari dilakukan secara hybrid pada 5 lokasi berbeda. Sebelumnya pada 25 April 2024 telah diselenggarakan Seminar Pasar Modal di Dome Prof. Ir. H. Sunarpi Universitas Mataram yang dihadiri oleh 711 civitas academica Universitas Mataram. Dilanjutkan dengan kegiatan Sosialisasi Perencanaan Keuangan dan Investasi Pasar Modal kepada 200 orang tentara beserta istri yang tergabung dalam Persit Kartika Chandra di Gedung Jenderal Sudirman Markas Korem 162/ Wira Bhakti.
Kegiatan hari pertama SEPMT ditutup dengan kegiatan Inspiring Dinner: Go Big with Go Public dengan sharing session pelaku IPO kepada 20 pemilik dan perwakilan perusahaan lokal di NTB yang berpotensi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada hari kedua, rangkaian SEPMT diawali dengan Seminar Pasar Modal Syariah di Auditorium Universitas Islam Negeri Mataram yang diikuti oleh 1.150 civitas academica dan sekaligus dilaksanakannya peluncuran Kompetisi IDX Mobile di NTB.
Di samping rangkaian kegiatan edukasi dan sosialisasi, SEPMT di NTB juga menargetkan pembukaan 2.200 rekening investasi, sehingga peningkatan literasi masyarakat berjalan seiring dengan pertumbuhan inklusi keuangan sektor pasar modal di NTB. (bul)