spot_img
Kamis, November 7, 2024
spot_img
BerandaNTBMendaftar di Banyak ParpolLalu Gita Tegaskan Bentuk Bukan Sektarian Partai

Mendaftar di Banyak ParpolLalu Gita Tegaskan Bentuk Bukan Sektarian Partai

.

Mataram (Suara NTB) –Penjabat (Pj) Gubernur NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., serius untuk mengikuti pelaksanaan pemilihan kepala daerah ( pilkada) yang dijadwalkan digelar November 2024 ini. Hal ini dilihat dengan pergi mendaftarkan diri pada beberapa partai politik (parpol) yang membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah. Tidak hanya itu, menghadiri undangan parpol dari kalangan non kader partai.

“Mendaftar ke banyak parpol biar tidak dianggap sektarian. Sektarian partai. Berpartai satu, seolah-olah saya dikesankan sudah menguning tempo hari. Kan sudah saya bilang, ini kan kesempatan yang diberikan oleh partai untuk momentum pilkada ini kepada kader dan non kader,” ujarnya menjawab wartawan usai rapat paripurna DPRD NTB, Jumat 17 Mei 2024Lalu Gita meminta untuk membedakan antara pemilihan eksekutif dan legislatif. Menurutnya, pemilihan legislatif adalah partisipasi seluruh warga bangsa melalui parpol dengan catatan yang bersangkutan harus menjadi partisan partai itu. Untuk itu, syarat menjadi wakil rakyat itu harus dibuktikan dengan kartu tanda anggota (KTA).


‘Siapa yang masuk ke situ sudah menjadi sektarian partai. Termasuk itu yang tidak boleh untuk ASN. Kalau mau, tanggalkan status ASN. Dan itu sangat jelas,” jelasnya.
Sementara pemilihan eksekutif, terangnya, adalah memilih pemimpin terbaik bagi bangsa, negara dan daerah ini. “Parpol memanggil dan siapa yang terpanggil, sehingga kemarin Golkar membuka kesempatan pada kader dan non kader, maka 3 kader dan 1 non kader di Golkar. Waktu itu saya bilang, jika ada partai politik manapun mempersilakan non kader masuk, ya saya ikut. Artinya, kan saya tidak masuk partisan tapi saya masuk terpanggil pada partai politik yang memberikan kesempatan ini,” tegasnya.


Adanya upaya parpol membuka peluang pada non kader untuk ikut berpartisipasi atau meminta ikut serta dalam pilkada, ungkapnya, bisa jadi parpol mengapresiasi kinerja-kinerja dari sumber kepemimpinan. “Siapa sumber kepemimpinan? Oke partai politik, satu. Yang kedua kan ada birokrasi, ada TNI/Polri, akademisi dan sebagainya. Ini kan dalam mencari pemimpin terbaik bangsa, daerah. Itu konteks pilpres atau pilkada,” tambahnya.
Mengenai kemungkinan jika maju sebagai bakal calon gubernur dan memilih siapa bakal calon wakilnya, Lalu Gita masih melakukan komunikasi dengan banyak pihak. Artinya, belum mengarah pada satu figur sebagai bakal calon wakil gubernur. “Saya kan pernah ketemu dengan Bu Rohmi (Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah) Pak Musyafirin dan teman-teman kepala daerah sering bertemu. Itu biasa,” jawabnya.


Sementara mengenai kriteria figur yang akan mendampingi, menurutnya, bisa saling melengkapi, karena setiap manusia tidak ada yang sempurna. “Kita cari yang chemistry-nya bisa diterima utuh oleh masyarakat. Punya spirit yang sama,” terangnya.Diakuinya dirinya sering menjalin komunikasi dengan figur yang kemungkinan akan maju sebagai bakal calon, saling menyambangi dan adanya pemberitaan di media, jika komunikasi satu figur dengan lainnya tetap cair satu sama lain.
Dalam hal ini, dirinya siap maju sebagai bakal calon kepala daerah, termasuk siap melepas posisi jabatan Pj Gubernur NTB. Apalagi, ujarnya, Mendagri Tito Karnavian menegaskan pada Pj kepala daerah yang maju sebagai bakal calon kepala daerah untuk mundur sebagai ASN.


“Nanti kalau sudah ikut pilkada sudah tidak lagi sebagai Pj, tapi hak warga negara yang tidak sedang dicabut hak politiknya. Kalau dicabut hak politiknya, bagaimana pun caranya, ya tidak bisa. Jadi saya tidak sedang dicabut hak politik saya. Jadi seperti tadi, ada spirit saya terpanggil menormalkan keadaan dan lain sebagainya,” ujarnya. (ham)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO