spot_img
Minggu, Desember 22, 2024
spot_img
BerandaNTBLOMBOK UTARAWabup KLU Ajak Masyarakat Cegah Potensi Kekerasan kepada Anak

Wabup KLU Ajak Masyarakat Cegah Potensi Kekerasan kepada Anak

Tanjung (Suara NTB)- Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto Ridawan, ST., M.Eng., mengajak seluruh masyarakat tanpa terkecuali untuk ikut mencegah setiap potensi kekerasan pada anak. Dimanapun masyarakat berada, jika menemukan ada potensi kekerasan pada anak, agar diintervensi dengan mengingatkan maupun langkah persuasif lainnya.

Hal itu dikatakan Wabup, Senin 27 Mei 2024 Ia menyadari, status Kabupaten Layak Anak (KLA) yang disandang Lombok Utara masih belum linier lantaran masih adanya kasus kekerasan pada anak. Bahkan, Dinsos mengakui angka kasus kekerasan pada anak masih tergolong tinggi.

“Pada tahun 2023 lalu, daerah kita masuk menjadi Kabupaten Layak Anak. Tetapi di sisi lain, masih ada persoalan berkaitan dengan anak, baik kekerasan pada anak, pernikahan anak usia dini, maupun angka stunting,” ujar Danny.

Menurut dia, esensi implementasi sebagai Kabupaten Layak Anak tidak hanya terwujud dalam perlindungan jasmani dan rohani anak, tetapi juga terpenuhinya kebutuhan kesehatan, pendidikan, serta kasih sayang dari orang tua maupun lingkungan sekitar. Demikian pula dengan Pemda, wujud KLA akan terus diikhtiarkan dengan memberikan program pada lintas OPD yang mendukung peningkatan kualitas hidup pada anak.

Terhadap angka kekerasan kepada anak di Lombok Utara yang masih cukup tinggi, Danny meminta agar Dinsos melalui Unit PPAnya meningkatkan kerjasama kemitraan dengan stakeholder. Peran semua pihak sangat diperlukan untuk mengendalikan potensi kasus kekerasan yang melibatkan anak sebagai obyek.

“Menjadi PR kita bersama supaya kekerasan kepada anak dapat diminimalisir bahkan ditiadakan,” sambungnya.

“Diantara Kabupaten yang lain angka kekerasasan kepada anak masih tinggi, Lombok Utara Kabupaten layak anak namun masih memiliki angka kekerasan yang masih signifikan,” tambahnya.

Wabup juga menekankan, dalam lokakarya beberapa waktu lalu, meminta agar Dinsos menganalisa faktor-faktor penyebab kekerasan terjadi, serta bentuk solusi program yang bisa ditawarkan kepada masyarakat.

Wabup juga memberikan apresiasi kepada organisasi nirlaba, seperti Wahana Visi dan Klub Baca Perempuan, yang telah terlibat secara aktif dalam meningkatkan derajat perempuan dan anak melalui program yang dilaksanakan masing-masing lembaga.

“Dalam program perlindungan anak, kolaborasi adalah upaya bersama untuk mencari solusi terbaik di setiap permasalahan anak-anak di Lombok Utara,” imbuhnya.

Selain itu, Wabup juga menekankan pentingnya keterlibatan bersama dalam mengatasi permasalahan stunting. Sejak tiga tahun terakhir, kasus menurun dari angka 33 persen turun menjadi 15,9 persen pada Februari 2024.

“Target nasional harus turun di angka 14 persen, ini harus kita capai,” tandasnya. (ari)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO