Selong (Suara NTB) –Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur (Lotim), Kamis 30 Mei 2024 mendeklarasikan 254 desa dan kelurahan se Kabupaten Lotim telah menjadi Kampung Keluarga Berkualitas (KB). Pada kesempatan yang sama, Lotim juga membentuk 21 sekolah lanjut usia (Lansia).
Terbentuknya Kampung KB di seluruh Lotim ini langsung dideklarasikan oleh Pemkab Lotim, karena itu menandakan 100 persen desa dan kelurahan di Lotim sudah ada Kampung KB.
Penjabat Bupati Lotim, HM. Juaini Taofik menegaskan Lotim menjadi satu-satunya kabupaten di NTB yang sudah 100 persen memiliki kampung KB. Melalui Kampung KB ini diharapkan kasus stunting terus menurun hingga bisa mencapai 14 persen tahun ini.
Selanjutnya soal sekolah lansia dijadikan di Lotim dengan tujuan untuk menciptakan lansia tangguh pada tahun mendatang agar lebih produktif dan mengurangi beban keluarga maupun pemerintah.
Juaini Taofik menyampaikan semua siklus kehidupan harus tertangani, tidak hanya bayi dan anak-anak. Lansia juga harus mendapatkan perhatikan karena lansia juga sangat rentan terhadap penyakit, sehingga pada tahun-tahun berikutnya lansia di Lotim bisa menjadi lansia tangguh.
Melalui sekolah lansia ini mereka akan diberikan pemahaman terkait penyakit-penyakit yang kerap terjadi pada lansia, seperti darah tinggi dan penyakit-penyakit yang lain dan beberapa materi lainnya juga akan diberikan di sana.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lotim H Ahmat, menambahkan angka harapan hidup kita saat ini sangat tinggi. Melalui sekolah lansia ini ke depannya lansia ini bisa menjadi lansia tangguh dan tidak menjadi beban pemerintah di masa mendatang.
Angka harapan hidup di Lotim rata-rata 65-70 tahun. Untuk itu melalui materi-materi yang diberikan di sekolah lansia bisa membentuk lansia tangguh. Baik dari sisi kesehatan, pengetahuan, pola hidup sehat dan makanan. Dengan begitu lansia di Lotim bisa lebih produktif.
Jumlah lansia di Lotim yang terdaftar tahun ini sebanyak 8 ribu lebih, masih banyak lansia yang belum terdaftar. Target sekolah lansia masing-masing kabupaten hanya satu sekolah. Namun Lotim telah membentuk sekolah lansia di masing-masing Kecamatan. Ini untuk mempermudah akses lansia di masing-masing kecamatan. “Sekolah lansia yang sudah kita bentuk 21 kecamatan. Tetapi yang kita fokuskan untuk pendanaan saat ini baru satu dulu sebagai replikasi nanti,” imbuhnya.
Sekolah lansia ini juga dilengkapi dengan buku panduan dan kurikulum. Setiap bulan ada satu pertemuan dan setiap enam bulan akan diwisuda. Sekali wisuda ditargetkan mencapai seribu lansia. Sasaran sekolah lansia yakni lansia yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah.
Salah satu materi pendampingan sekolah lansia yakni tentang gaya hidup, yang bertujuan agar lansia tidak menjadi beban keluarga, pola hidup, keagamaan dan berbagai materi lainnya. Tahun 2025 mendatang, lansia yang mengikuti program ini diharapkan bisa menjadi lansia tangguh dan sehat. (rus)