DINAS Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur (Lotim) tengah berupaya menciptakan lansia tangguh dan produktif guna mengurangi beban keluarga serta pemerintah. Untuk mewujudkan hal ini, DP3AKB Lotim sudah mendirikan sekolah lansia yang akan tersebar di 21 kecamatan.
Kepala Dinas DP3AKB Lotim, H. Ahmat, mengungkapkan pembentukan sekolah lansia di masing-masing kecamatan bertujuan mempermudah akses bagi para lansia. “Sekolah lansia yang sudah kita bentuk ada di 21 kecamatan. Tetapi yang kita fokuskan untuk pendanaan saat ini baru satu dulu sebagai replikasi nanti,” ucap H. Ahmat pada Senin 3 Juni 2024.
Sekolah lansia ini akan dioptimalkan dengan dilengkapi buku panduan dan kurikulum yang terstruktur. Setiap bulannya, akan diadakan satu pertemuan dan setiap enam bulan sekali, para lansia yang terdaftar akan diwisuda. “Sekali wisuda ditargetkan mencapai seribu lansia. Sasaran sekolah lansia yakni lansia yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah,” imbuhnya.
Saat ini, jumlah lansia di Lotim yang terdaftar sebanyak 8 ribu lebih, namun masih banyak lansia yang belum terdaftar. Targetnya adalah setiap kecamatan memiliki satu sekolah lansia. Materi pendampingan di sekolah ini meliputi gaya hidup sehat, keagamaan, dan berbagai materi lain yang bertujuan agar lansia tidak menjadi beban keluarga.
Tahun 2025 ke atas, lansia yang mengikuti program ini diharapkan bisa menjadi lansia tangguh dan sehat. Program sekolah lansia Lotim bisa menjadikan lansia tangguh, produktif, dan tidak terlalu menjadi beban di keluarga.
Upaya ini dilakukan mengingat angka harapan hidup masyarakat di Lotim yang cukup tinggi, yaitu rata-rata 65-70 tahun. Melalui materi yang diberikan di sekolah lansia, diharapkan lansia dapat lebih produktif baik dari sisi kesehatan, pengetahuan, pola hidup sehat, dan makanan. Dengan demikian, lansia di Lotim dapat menjalani hidup yang lebih berkualitas dan tidak menjadi beban pemerintah di masa mendatang. (rus)