Sumbawa Besar (Suara NTB)-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbawa, mengaku jumlah armada pengangkutan sampah yang dimiliki sangat terbatas, sehingga sampah yang mampu ditangani hanya 67 persen khusus untuk dalam kota.”Kalau dari sarana kita sangat terbatas, yang bisa kita kerjakan dengan armada yang kita miliki saat ini hanya 67 persen dari total volume sampah per hari sebanyak 75 ton,” kata kata Kepala UPTD persampahan Yulhaidir kepada Suara NTB, Selasa 11 Juni 2024.Jika dihitung secara keseluruhan termasuk 24 Kecamatan maka sampah yang mampu ditangani hanya 14 persen.
Artinya dari segi persentase masih sangat jauh, namunpihaknya tengah berupaya untuk menuntaskan persoalan itu di angka 48 persen.”Memang sampah yang bisa kita tangani masih sangat rendah, tetapi kami tetap berupaya maksimal salah satunya dengan mendorong pemilihan sampah,” ucapnya.Dia menjelaskan, untuk kebutuhan dalam kota dibutuhkan sekitar 45 unit truk. Apalagi penanganan khusus dalam kota melayani beberapa kecamatan yakni Utan, Rhee, Sumbawa, Plampang serta sampah yang berada di pasar.
“Tentu dengan armada yang kita miliki hanya 11 unit, kami sangat terbatas sehingga penanganan yang dilakukan belum maksimal,” ucapnya.Tentu dalam memenuhi kebutuhan tersebut, pihaknya sudah mengusulkan anggaran ke Pemerintah, sejumlah perusahaan dan pemerintah pusat. Namun hingga saat ini belum sepenuhnya terealisasi karena anggaran yang dimiliki juga terbatas.”Jadi, untuk pengusulan tambahan armada sudah sering kita lakukan ke Pemerintah, namun untuk realisasinya belum maksimal,” ucapnya.Bahkan untuk tahun 2024, pihaknya hanya menerima dua unit saja, yakni satu unit truk dan satu unit ambrol. Kendati demikian, pihaknya sangat bersyukur karena bisa mengurangi beban armada yang dimiliki saat ini
.”Tahun ini kita diberikan dua unit kendaraan untuk penanganan sampah, kami juga terus berupaya untuk melobi perusahaan agar bisa menambah kebutuhan armada itu,” tambahnya.Sebenarnya anggaran untuk peremajaan armada sampah ini sudah sering diusulkan. Karena jumlah yang dimiliki saat ini masih minim, apalagi kondisi armada pengangkut sampah sangat memprihatinkan.”Kita sangat berharap supaya armada ini bisa diremajakan, karena kondisinya sangat tidak layak dan juga sudah sering mengalami gangguan mesin,” tandasnya. (ils)