Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota Mataram menargetkan investasi di tahun 2024 mencapai Rp1,6 triliun. Sektor jasa menjadi prioritas utama penyumbang investasi terbesar di ibukota Provinsi NTB tersebut. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Mataram, H. Amiruddin menjelaskan, pemerintah pusat memberikan target investasi di tahun 2024 tidak mengalami perubahan dari tahun 2023 yakni Rp1,6 triliun. Sementara, dalam rencana strategis daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kota Mataram, target investasi hanya Rp1,1 triliun. “Kota Mataram ditargetkan nilai investasinya Rp1,6 triliun. Target ini tidak berubah dari tahun lalu,” terang Amir dikonfirmasi pekan kemarin.
Target yang ditetapkan pemerintah pusat itu, dijadikan acuan untuk tolok ukur kinerja. Amir menyebutkan, capaian nilai investasi sampai bulan April mencapai 30 persen atau Rp480 miliar dari target Rp1,6 triliun. Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram ini optimis bahwa target ini bisa tercapai. Pasalnya, investasi pembangunan hotel di Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang mencapai Rp450 miliar. Ia mengacu capaian tahun 2023, melampaui target nasional 103 persen dan target di renstra 156 persen. “Kalau sudah masuk investasi hotel di Rembiga sudah mencapai Rp930 miliar,” jelasnya. Pihaknya juga telah melobi pengusaha untuk memberikan keyakinan bahwa Kota Mataram, menjadi daerah yang aman untuk berinvestasi. Pasalnya, Kota Mataram menjadi daerah kunjungan nasional sehingga kebutuhan akomodasi sangat tinggi.
Amir mengakui, sektor jasa dan perdagangan masih mendominasi investasi, walaupun sektor perumahan juga berkontribusi menambah nilai investasi. Akan tetapi, sektor property tidak ada pembangunan lokasi baru melainkan penambahan saja. “Paling besar nilai investasi itu dari jasa dan perdagangan. Property memang ada tetapi hanya penambahan saja tidak ada pembangunan lokasi baru,” jelasnya. Kondusivitas di daerah juga menjadi faktor utama sehingga pengusaha menginventasikan modal mereka di daerah. Oleh karena itu, ia berharap investasi di Kota Mataram berjalan lancar dan kondusivitas daerah terjaga dengan baik, sehingga target investasi Rp1,6 triliun bisa tercapai seperti tahun sebelumnya. “Iya, mudah-mudahan investasi tetap berjalan lancar dan aman,” demikian harapnya. (cem)