Praya (Suara NTB)-Setelah memastikan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) diaplikasikan di semua desa di daerah ini Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) kini mulai melakukan sinkronisasi aplikasi tersebut dengan sistem perbankan. Difasilitas oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dengan Bank NTB Syariah ditunjuk sebagai mitra.Langkah tersebut sebagai persiapan penerapan sistem pembayaran non tunai untuk semua kegiatan serta program yang ada di desa. “Sinkronisasi serta integrasi Siskeudes dengan sistem perbankan ini penting, untuk mendorong terwujudkan akuntabilitas, efektivitas dan efisien dalam pengelolaan anggaran desa,” ungkap Bupati Loteng H.L. Pathul Bahri kepada Suara NTB, Selasa 25 Juni 2024.
Ditemui di sela-sela sosialisasi Siskeudes di kantor Bupati Loteng, Kabid Administrasi Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Loteng, Riana Meilya menambahkan, dengan sinkronisasi tersebut kedepan, semua urusan terkait keuangan di desa dilakukan secara non tunai. Termasuk untuk pembayaran program-program kegiatan di desa.
“Kedepan desa-desa di Loteng akan didorong untuk meminimalisir transaksi keuangan secara tunai. Beralih ke transaksi non tunai. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya mengantisipasi muncul risiko-risiko dalam pengelolaan keuangan desa. Termasuk potensi terjadinya penyimpangan serta penyalahgunaa anggaran desa,” terangnya.Karena semua anggaran desa dikelola secara online. Terkoneksi dengan sistem perbankan. Jadi mau bayar gaji staf atau perangkat desa hingga membayar rekanan proyek dengan sinkronisasi dan integrasi sisem ini kedepanya semua dilakukan secara non tunai.
Pola tersebut juga untuk meminimalir tunggakan pembayaran pajak oleh pemerintah desa yang selama ini kerap terjadi. Bahkan, banyak kepala desa harus berurusan dengan proses hukum lantaran persoalan tunggakan pajak. Namun dengan integrasi sistem tersebut, persoalan tersebut bisa diminimalisir.
Pasalnya, pembayaran pajak kegiatan atau yang lainnnya dilakukan secara online oleh sistem yang ada. “Ketika pihak desa melakukan pembayaran kepada rekanan, maka secara otomatis sistem akan memotong pajak sesuai ketentuan yang ada. Untuk kemudian secara real time dana hasil potongan pajak akan ditransfer ke kas daerah,” jelasnya.
Siskeudes sendiri sudah diterapkan secara menyeluruh di semua desa di Loteng. Dengan sistem tersebut memungkinkan seluruh proses perencanaan program, pelaksanaan hingga evaluasi dan pelaporan program dilakukan secara online. Namun belum terintegrasi dengan sistem perbankan. Sehingga untuk pembayaran program kegiatan di desa masih dilakukan secara tunai.
“Kini dengan sinkronisasi dan diintegrasi Siskeudes dengan sistem perbankan, maka kedepan transaksi tunai bisa diminimalir. Jadi tidak akan celah untuk main-main dengan anggaran desa. Karena semua sudah by sistem,” tandas Riana. (kir)