Mataram (Suara NTB)-Tim medis Motocross Grand Prix (MXGP) Lombok sudah siap melaksanakan tugasnya saat berlangsungnya balapan di akhir Juni dan awal Juni mendatang. Untuk mematangkan persiapan, semua tim medis menggelar simulasi atau gladi di Sirkuit Selaparang Kota Mataram pada Rabu 26 Juni 2024 kemarin.Chief Medical Officer MXGP Lombok dr. Eko Widya Nugroho Sp.Em mengatakan, tim medis di MXGP Lombok 2024 terdiri dari tenaga medis serta mahasiswa jurusan kesehatan.
Simulasi yang digelar ini merupakan bagian dari persiapan tim medis untuk mengawal aspek keselamatan dan tindakan medis, baik untuk para pembalap maupun para penonton.
Ia menilai, obstacle atau rintangan di lintasan sirkuit MXGP Lombok 2024 tak terlalu besar jika dibandingkan tahun sebelumnya. Begitu juga dibandingkan dengan lintasan sirkuit Samota di Sumbawa, maka sirkuit Selaparang tak begitu berisiko bagi pembalap.“Kalau lihat pengalaman dari tahun kemarin sih, kemungkinan risiko kecelakaan yang berat itu kecil. Tapi kita tetap berusaha,” kata Eko Widya Nugroho kepada wartawan, Rabu 26 Juni 2024 kemarin.
Jumlah tim medis yang diterjunkan di MXGP Lombok 2024 sebanyak 87 orang, termasuk lima orang dokter spesialis. Sekitar 60 persen tim medis tersebut merupakan perawat dan unsur kedokteran serta 40 persennya merupakan pelibatan mahasiswa jurusan kesehatan.
Dalam mengawal aspek medis saat berlangsungnya balapan, tim terbagi menjadi 11 yang ditempatkan berdasarkan zona atau lokasi. Sebanyak enam tim ditempatkan di dalam sirkuit, tiga tim mobiling atau mereka yang bertugas untuk mengantar pasien dari lokasi sirkuit ke rumah sakit di Kota Mataram. Tiga tim lainnya ditempatkan di pos yang sudah ditetapkan.
“Ini kegiatan simulasi, ada unsur mahasiswanya. Karena setiap tim nanti ada mahasiswa kesehatan di dalamnya. Kegiatan ini sambil kita melakukan seleksi,” katanya.Adapun pelatihan tim inti akan berlangsung Kamis 27 Juni ini untuk mematangkan persiapan medis. Ini dilakukan agar pada saat berlangsungnya balapan, baik di seri pertama maupun seri kedua MXGP Lombok, kegiatan medis tak menemui kendala di lapangan.(ris)