Sumbawa Besar (Suara NTB) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Sumbawa mencatat sedikitnya ada sekitar 40 desa yang berada di wilayah timur dan selatan masuk dalam kategori rawan kekeringan jelang puncak musim kemarin.
“Jadi, 40 desa tersebut yang kita distribusikan air bersih di tahun 2023 lalu, sehingga desa-desa itu masuk dalam kategori daerah rawan kekeringan,” kata Kepala BPBD melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Rusdianto kepada wartawan, Senin (1/7).
Dikatakannya, saat ini Sumbawa masuk dalam dasarian kedua musim kemarau dan sudah ada beberapa desa yang meminta pendistribusian air bersih. Belum lagi dasarian ketiga dan keempat yang puncaknya diprediksi terjadi pada bulan Agustus mendatang.
“Kita sudah prediksi kemungkinan yang terjadi, makanya kita tetap akan melakukan pemantauan ke sejumlah lokasi rawan,” ucapnya.
Dia pun meyakinkan, siklus musim kemarau ini hampir terjadi setiap tahun dan pola antisipasi juga sudah disiapkan oleh pemerintah. Hanya saja untuk sementara ini pihaknya masih belum melakukan pendistribusian air bersih karena anggaran yang dimiliki sangat terbatas.
“Baru satu desa yang sudah meminta distribusi air bersih, kami juga masih terus melakukan pemantauan untuk dilakukan penanganan lebih lanjut,” tukasnya. (ils)