Mataram (Suara NTB) – Di hari pertama masuk kantor, Pj Gubernur NTB, Mayjen (Purn) Hassanudin di demo mahasiswa lantaran krisis air bersih yang ada di Gili Tramena masih belum teratasi hingga saat ini.
Dalam aksi ini, Aliansi Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat untuk Gili Tramena menuntut kepada Pj Gubernur NTB yang baru untuk menemui mereka dan memberikan solusi terkait permasalahan yang ada di Gili.
Menurut Koordinator Umum dalam aksi ini, Yudiatna mengaku bahwa telah terjadi pembohongan publik yang disebarkan oleh orang-orang berkepentingan, yang mana beredar berita mengenai sudah adanya air bersih di kawasan Gili, khususnya Gili Meno. Faktanya, sampai saat ini, masyarakat Gili Meno masih mandi dengan air asin.
“Terkait dengan isu air bersih yang ada di Gili Tramena, pada saat ini banyak sekali pembohongan-pembohongan public yang ada di media sosial, kenyataan yang sudah kami temukan di lapangan, investigasi kami di Gili Meno airnya sangat kotor,” katanya pada Senin, 1 Juli 2024.
Selain permasalahan krisis air, mahasiswa ini juga menuntut pemerintah daerah untuk bisa mengatasi permasalahan kerusakan lingkungan yang di akibatkan oleh pengeboran PT TCN.
“Sejak tahun 2016 proses produksi PT TCN (Tiara Cipta Nirwana) berjalan telah terjadi pembohongan public, katanya akan melakukan penyulingan air laut menjadi air bersih, tapi malah melakukan pengeboran hingga 30 meter,” lanjutnya.
Adapun dampak pengeboran ini merusak ekosistem laut yang ada di kawasan konservasi laut Gili Tramena. “1660 meter persegi area konservasi laut rusak terutama terumbu karang dan biota laut mati akibat ditutupi lumpur limbah produksi PT TCN,” jelasnya.
Lebih jelasnya, ada empat tuntutan pokok dalam aksi ini, yang mana pemerintah diminta untuk segera menyelesaikan permasalan tersebut, pertama adalah pemerintah perlu memberikan jaminan akses air kepada Masyarakat Gili Trawangan dan Gili Meno yang sampai saat ini mengalami krisis air dan hentikan komersialisasi air yang disebabkan oleh kedunguan Bupati Lombok Utara dan jajarannya.
Kedua, pemerintah daerah harus melindungi Masyarakat Gili Trawangan dan Gili Meno yang ditindas dan diancam oleh Bupati Lombok Utara dan jajarannya karena menolak aktivitas pengeboran PT TCN yang membahayakan lingkungan, mencemari laut, dan merusak terumbu karang di sekitar gili.
Ketiga, mendesak Pj. Gubernur NTB untuk mewujudkan komitmen perbaikan dan perlindungan lingkungan hidup di NTB.
Dan yang keempat adalah segera selesaikan permasalahan dan berikan solusi yang fundamental penyediaan air bersih di Gili Tramena dengan tidak merusak lingkungan hidup, tidak bertendensi kepentingan pribadi dan golongan.
Selain memberikan tuntutan, Aliansi Mahasiswa dan Rakyat ini juga memberikan rekomendasi apa yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan Gili Tramena dengan segera.
Salah satunya adalah mendorong kemandirian PDAM dalam memberikan dan menjamin kebutuhan dasar air bersih, sebagai upaya untuk memaksimalkan peran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lombok Utara. (era)