spot_img
Kamis, November 21, 2024
spot_img
BerandaNTBKolektor Australia Hibahkan Manuskrip Al-Qur'an Abad Ke -17 ke Museum NTB

Kolektor Australia Hibahkan Manuskrip Al-Qur’an Abad Ke -17 ke Museum NTB

Mataram (Suara NTB) – Museum Negeri NTB menerima hibah Al-Qur’an tulis tangan dari seorang kolektor seni asal Australia, Michael Abbot, pada Senin 1 Juli 2024.

Penerimaan hibah Al-Qur’an yang ditulis pada abad ke 17 asal India ini merupakan kali kedua dari kolektor asal Australia. Al-Qur’an yang berasal dari India ini dihibahkan ke Museum Negeri NTB, karena diyakini layak untuk menyimpan koleksi manuskrip Al-Qur’an kuno ini.

“Saya sangat sekali ingin menghibahkan benda yang lain karena saya percaya kepada Bapak Ahmad Nuralam untuk menjaga dan menyimpan benda-benda ini,” kata kolektor asal Australia, Michael Abbot saat menyerahkan hibah Al-Qur’an yang bertuliskan tangan ini.

Ia mengatakan bahwa pertama kali Ia melakukan perjalanan ke Indonesia, yang membuatnya berkesan adalah Museum Negeri NTB karena perubahan dan kemajuannya yang sangat jauh dari museum-museum yang ada di Indonesia.

“Oleh karena itu saya akan bawakan hibah lagi kepada museum sebagai keyakinan saya terhadap museum. Kebetulan saya punya koleksi naskah-naskah Al-Qur’an yang lain dan koleksi kain, selanjutnya saya akan hibahkan ke Museum NTB,” lanjutnya.

Ia menjelaskan bahwa alasannya datang ke Mataram ini, selain untuk bertatap muka dengan Kepala Museum NTB, dirinya mempunyai proyek penerbitan buku mengenai kain Lombok dan Bali.

“Saya ingin membuat buku ini supaya budaya luar tahu tentang sejarah seni dan budaya khususnya tekstil,” terangnya.

Dengan begitu ia berharap agar Museum Negeri NTB dapat mendukung proyek ini, sehingga nantinya buku tersebut dapat diketahui oleh semua masyarakat mengenai seni tentang kain. “Kami berharap dukungan dari Museum NTB supaya project ini akan membuat orang tahu tentang budaya dan seni kain,” harapnya.

Hal senada juga disampaikan Kurator Senior Museum & Art Gallery of the Northern Territory Australia, James Bennet jika penyerahan hibah manuskrip Al-Qur’an ini karena adanya keyakinan terhadap Museum Negeri NTB untuk menjaga benda-benda ini.  Dengan begitu ia mengatakan bahwa hibah ini merupakan sejarah. Karena menurutnya, baru pertama kali orang luar negeri memberikan hibah koleksi ke Indonesia.

“Jadi ini merupakan sejarah. Karena selama 40 tahun saya di Indonesia belum ada orang luar negeri yang memberikan hibah ke Indonesia. Jadi ini sejarah, ini terjadi karena keyakinan dia terhadap Pak Kepala,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam, S.H., M.H., menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada kolektor Australia, Michael Abbot yang sudah bersedia menghibahkan koleksinya untuk Museum NTB.

Menurutnya, hal ini merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi pihaknya karena melalui hibah ini dapat membangun hubungan antara Indonesia dengan Australia.

“Kami atas nama museum mengucapkan terima kasih sekali karena hubungan ini bukan antara kami saja tapi antara Indonesia dan Australia,” ungkapnya.

Disampaikannya, Al-Qur’an yang telah dihibahkan sebelumnya, pihaknya sudah melakukan pencatatan di Museum NTB dan menampilkan di Pameran Khazanah Ramadhan.

Menurutnya, Al-Qur’an ini merupakan salah satu artefak keagamaan yang sangat berharga. Karena manuskrip Al-Qur’an ini memberikan gambaran tentang seni kaligrafi dan penulisan naskah pada masa itu. “Jadi selanjutnya kami akan melakukan kajian untuk membandingkan antara Al-Qur’an hibah tersebut dengan Al-Qur’an yang ada di museum,” katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan publikasi untuk mendapatkan antusias masyarakat. Dengan begitu ia berharap agar ikatan ini terus melekat, dan pihaknya akan menjaga dan merawat benda-benda ini. “Jadi kami berharap bapak dapat mempercayai kami untuk menyimpan benda-benda yang bapak miliki,” harapnya. (ham)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO