Selong (Suara NTB) – Setiap pertengahan tahun, terhitung bulan Juli, Agustus sampai November sejumlah tempat di Kabupaten Lotim mengalami kekeringan. Penjabat Bupati Lotim HM Juaini Taofik menunggu usulan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) soal perubahan status dari siaga ke tanggap darurat.
“Kalau sudah tanggap darurat, kita siap gunakan DTT (Dana Tak Terduga-red),” ungkap Pj Bupati Lotim HM. Juaini Taofik menjawab media di Selong, Jumat, 5 Juli 2024.
Menurut Pj Bupati, dampak kekeringan berupa krisis air bersih ini terus dicarikan solusinya oleh pemerintah. Dalam waktu dekat, mulai beroperasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan.
Pada bulan Juli 2024 ini, sebelum diserahkan kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), air akan digelontorkan dulu secara gratis kepada warga. Ribuan warga Lotim bagian selatan diharapkan bisa terbantu masalah kekurangan air bersih memasuki musim kemarau. Pi Bupati menuturkan ia sudah melaporkan hal tersebut kepada Penjabat Gubernur NTB, Hasanudin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Lotim, Sahri yang dikonfirmasi terpisah menyampaikan masalah kekeringan merupakan hal biasa terjadi. Apalagi di Lotim bagian selatan. Soal adanya petani yang menggunakan es batu menanam tembakau dinilai sebagai sebuah inovasi.
Petani yang menanam tembakau di lahan kering yang tidak memiliki sumber irigasi menurutnya karena tembakau memiliki daya tarik sendiri di banding tanaman yang lain. Sehingga petani membuat inovasi sendiri untuk bisa menanam tembakau meski harus menggunakan es batu.
Bagi daerah yang tidak punya sumber irigasi ini, pihaknya akan mengajukan untuk pembuatan sambungan irigasi dan pembuatan sumur bor sebagai solusi di musim kering bagi daerah langganan kekeringan. (rus)