Mataram (Suara NTB) – Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma dr. Hj. Wiwin Nurhasida mengingatkan masyarakat untuk menghindari tidak melakukan judi online atau pinjaman online (pinjol). Menurutnya, jika ada masyarakat yang terlibat judi online dan pinjol dan tidak mampu membayar menimbulkan ide dari yang bersangkutan untuk melakukan bunuh diri.
Kita lihat berita berita sekarang tidak lepas dari tindakan bunuh diri dilatarbelakangi oleh judi online dan pinjol. Itu sebuah kondisi yang saling berkaitan atau berkorelasi, ungkapnya pada Suara NTB usai mengikuti pembukaan Program Pelatihan Penyuluh Antikorupsi di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi NTB, Senin, 8 Juli 2024.
Terkait hal ini, ungkapnya, RSJ tetap berkomitmen memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mencegah ide bunuh diri atau mendeteksi adanya ide bunuh diri. Termasuk pelayanan bagi masyarakat yang sudah berpikir atau ada ide untuk melakukan bunuh diri.
Alhamdulillah beberapa aplikasi yang diluncurkan, seperti Lapor Budir Mutiara Sukma setelah tersosialisasi bisa menggunakan itu. Alhamdulillah banyak yang konsultasi, karena mudah, yakni fitur Lapor Budir Mutiara Sukma berbasis WhatsApp. Dalam kondisi butuh dan ada orang yang mengingat bisa telepon. Kalau masih bisa chatting masih bisa konsultasi. Bahkan datang ke rumah sakit, pasca konsultasi, terangnya.
Meski demikian, pihaknya belum menghitung berapa pengguna Lapor Budir yang datang melakukan konsultasi ke RSJ untuk mendapatkan pelayanan sebagai tindaklanjut. Hal ini disebabkan, Lapor Budir itu adalah pertolongan pertama psikiatri kasus bunuh diri.
Itu yang belum kita kumpulkan datanya. Sementara data bunuh diri akibat judi online dan pinjaman online, pihaknya masih belum bisa menyebutkan, karena masalah bunuh diri ada di kepolisian, karena ketika ada peristiwa bunuh diri yang pertama dilaporkan masyarakat adalah kepolisian, tambahnya.
Dalam mengatasi masalah bunuh diri, lanjutnya, sebagai Direktur RSJ Mutiara Sukma sudah menghadap Kepala Dinas Kesehatan untuk membicarakan bagaimana tentang data adanya kasus bunuh diri akibat judi online atau pinjol.
Pihaknya ingin membagi peranan dengan puskesmas, karena puskesmas merupakan penanggung jawab wilayah kerja. Arahan dari Pak Kadis kita segera membuat pertemuan dengan para kepala puskesmas untuk membahas masalah bunuh diri, tegasnya.
Diakuinya, dari audit yang dilakukan kasus bunuh diri ada di masyarakat, sehingga dalam pertemuan ini nanti perlu menyepakati bersama bagaimana menganalisa, mengumpulkan data terkait bunuh diri yang disebabkan kasus tertentu.
Dalam hal ini, RSJ siap untuk men-support dalam konteks yang menjadi arahan Pak Kadis tadi. Nanti bersama dengan para ahlinya spesialis jiwa maupun psikolog. Nanti di forum ini bagaimana mengatasi permasalahan bunuh diri dan apa juga yang harus kita lakukan, terangnya.
Pihaknya juga mengingatkan masyarakat untuk melapor jika menemukan ada gejala-gejala dari anggota keluarganya yang cenderung menyendiri. Dari laporan ini nanti, aparatur kesehatan dari tingkat puskesmas hingga RSJ siap menindaklanjuti dan memberikan konsultasi psikologi, sehingga kasus bunuh diri bisa ditekan. (ham)