spot_img
Kamis, Desember 12, 2024
spot_img
BerandaHEADLINERajut Nadi Ekonomi Wilayah 3T di NTB, Pj Gubernur Apresiasi Ekspedisi Rupiah...

Rajut Nadi Ekonomi Wilayah 3T di NTB, Pj Gubernur Apresiasi Ekspedisi Rupiah Berdaulat

Giri Menang (Suara NTB) – Pj Gubernur NTB H. Hassanudin memberi apresiasi terhadap kegiatan ekspedisi rupiah berdaulat yang digelar oleh Bank Indonesia dengan sasaran wilayah 3T yaitu terdepan, terluar, dan terpencil di wilayah Provinsi NTB. Menurutnya, kegiatan seperti ini tak hanya sebatas ekspedisi semata, namun merajut kembali nadi-nadi ekonomi di wilayah terdepan, terluar dan terpencil atau 3T di Provinsi NTB.

Bukan hanya melepas sebuah ekspedisi, tapi juga merajut kembali nadi-nadi ekonomi di wilayah terdepan, terluar dan terpencil atau 3T di Provinsi Nusa Tenggara Barat ini, kata Hassanudin saat melepas Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat Tahun 2024 di Pelabuhan Gili Mas Lombok Barat, Selasa (9/7) kemarin.

Hassanudin mengatakan, kegiatan ini menjadi cerminan pemerintah dalam menjaga kedaulatan dan kualitas uang rupiah yang beredar di setiap sudut negeri, termasuk di NTB. Kualitas uang rupiah yang sangat baik sangat penting bagi kelancaran transaksi dan perekonomian di wilayah NTB. Sehingga keberadaan uang rupiah yang layak edar harus tetap dijaga di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah-daerah yang sulit dijangkau.

Menurutnya, Pulau Moyo, Pulau Bajo Pulo, Pulau Desa Pusu, Pulau Medang dan Maringkik yang menjadi sasaran ekspedisi rupiah berdaulat ini bukan hanya sebuah titik di peta semata, namun rumah bagian ribuan orang yang menggunakan uang rupiah, sehingga harus dipastikan mereka memperoleh uang rupiah yang layak edar.

Tentunya melalui ekspedisi rupiah berdaulat ini kita memastikan masyarakat kita di tempat-tempat ini dapat menggunakan uang rupiah yang berkualitas baik, katanya.

Program ini kata Pj Gubernur memiliki manfaat yang besar, selain memastikan kualitas uang yang beredar, ekspedisi ini juga meningkatkan aksisibilitas masyarakat terhadap uang tunai yang berkualitas dan menjadi sarana edukasi tentang cara menjaga kebersihan dan kualitas uang rupiah serta mengenal uang asli dan palsu.

Ekspedisi ini juga mendukung penguatan ekonomi lokal dengan memastikan kegiatan-kegiatan ekonomi di wilayah 3T tersebut dapat berjalan dengan lancar dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, imbuhnya.

Ekspedisi rupiah berdaulat di NTB dimulai sejak tanggal 9-15 Juli 2024. Ini merupakan penyelenggaraan kesembilan kalinya pada tahun ini dengan mengunjungi lima pulau yaitu Pulau Moyo dan Pulau Medang Kabupaten Sumbawa Pulau Bajo Pulo dan Desa Pusu Kabupaten Bima serta Pulau Maringkik di Kabupaten Lombok Timur. Ekspedisi ini menggunakan KRI Tongkol milik TNI AL dengan membawa fisik uang tunai untuk melayani penukaran uang pada lokasi tujuan sebesar Rp8,085 miliar.

Sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2023, Bank Indonesia dan TNI AL telah melaksanakan 114 kali kegiatan Kas Keliling 3T dengan menyasar 565 pulau 3T terkunjungi. Pada tahun 2024 Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke Pulau 3T akan dilaksanakan sebanyak 18 kali di 18 Provinsi dengan target 90 pulau yang dikunjungi. (ris)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO