spot_img
Kamis, Desember 12, 2024
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATKembangkan Wisata Kuliner "Mewah", Pemdes Tempos Dibantu Dispar Siapkan Masterplan

Kembangkan Wisata Kuliner “Mewah”, Pemdes Tempos Dibantu Dispar Siapkan Masterplan

Giri Menang (Suara NTB)  – Pemerintah Desa (Pemdes) Tempos Kecamatan Gerung Lombok Barat (Lobar) telah melakukan penataan terhadap kawasan wisata “Mewah” (Mepet Sawah) yang saat ini masih diramai dikunjungi pengunjung. Pihak desa menyiapkan lokasi jualan bagi warga dan tempat parkir para pengunjung. Rencananya Pemdes setempat melanjutkan pengembangan kawasan tersebut dibantu Masterplan oleh Dinas Pariwisata (Dispar).

Kepala Desa Tempos Sudirman mengatakan, pihaknya dibantu oleh Dispar Lobar untuk menyiapkan Masterplan Pengembangan Wisata Kuliner Mepet Sawah.  Untuk pengembangan wisata tersebut, pihaknya perlu menunggu masterplan tersebut, sehingga nantinya pengembangan bisa dilakukan berkelanjutan.

Beberapa rencana penambahan wisata telah dirancang, termasuk pengembangan kuliner, dan jalur track bersepeda yang mengitari lahan sawah wisata kuliner Mepet Sawah tersebut dengan panjang lintasan hampir dua kilometer. Ada juga potensi yang akan dikembangkan menjadi paralayang.

Selain Dispar, pihaknya juga dibantu oleh perguruan tinggi untuk jalur track bersepeda tersebut. Tim dari perguruan tinggi tersebut sudah turun mengecek jalur sepeda yang menjadi salah satu favorit pengunjung di kawasan itu.

Ke depan, rencananya pihaknya akan mengalokasikan anggaran DD untuk pengembangan wisata ini. “Rencananya tahun 2025 kita alokasikan,”ujarnya.

Pihaknya juga akan mengaktifkan BUMDes untuk mengelola potensi wisata ini. BUMDes ini akan bisa mewadahi warga. Termasuk kerjasama pengelolaan lahan warga yang nantinya dijadikan perluasan wisata tersebut.

Pihaknya akan mendorong partisipasi warga dalam hal pengembangan wisata ini. Pihaknya pun masih mencari orang-orang yang tepat sebagai pengurus BUMDes ini. Ia telah menata kawasan tersebut semenjak menjabat kepala desa. “Kami menyiapkan lahan untuk berjualan kuliner dan tempat parkir,” katanya.

Penyiapan lahan untuk lapak kuliner dan parkir tersebut agar pedagang tidak lagi berjualan di jalan, sehingga lalu lintas pun tidak terganggu lagi.

Selain itu, pengunjung disiapkan tempat duduk di areal tersebut. Sebelum disiapkan lahan tersebut, jalur itu selalu ramai pada akhir pekan, sehingga menyebabkan kemacetan. “Tapi sekarang sudah berkurang dan bahkan ndak ada,” ujarnya. Lahan yang dipakai desa tersebut milik warga. (her)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO