Mataram (Suara NTB) – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI akan berlangsung 59 hari lagi. Tepatnya, 8-20 September 2024, di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Waktu yang semakin mendekati itu membuat KONI NTB makin masif mematangkan segala persiapan menuju perhelatan olahraga nasional itu.
Di luar pelaksanaan Pelatda yang juga makin intens mendapat pemantauan dari Satgas Pelatda, saat ini KONI NTB juga kian mematangkan rancangan keberangkatan Kontingen NTB, baik untuk yang ke Provinsi Aceh dan Sumut.
Ketua Umum KONI NTB, H. Mori Hanafi bersama jajaran, benar-benar mempersiapkan semuanya secara detail. Dia ingin pada saatnya nanti, kontingen tinggal berangkat menurut jadwal yang sudah disusun dan semuanya berjalan sesuai skenario yang dirancang.
59 hari menuju PON XXI, Kantor Sekretariat KONI NTB terlihat semakin sibuk. Sepanjang hari hingga malam, rapat-rapat rutin berlangsung, baik rapat antar pimpinan, antar pengurus, cabor, pelatih hingga rapat panitia Pelatda.
Pada PON mendatang, NTB bakal menurunkan 44 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan di Aceh dan Sumut. Sejumlah pertandingan cabor unggulan NTB dilaksanakan di Sumut – Aceh dan menyebar di kabupaten/kota.
”Di Sumatera Utara, pertandingan tersebar di delapan kabupaten/kota. Sedangkan Aceh di enam kabupaten/kota,” ujar Ketua Umum KONI NTB, H. Mori Hanafi, Kamis, 11 Juli 2024.
Disebutkan, cabor yang akan dipertandingan di Aceh sebanyak 20 cabor. Antara lain, Anggar, Bridge, Hapkido, Menembak, Muaythai, Tarung Derajat, Panahan, Petanque, Soft Tennis, Tenis Lapangan, Kurash, Selancar Ombak, Selam, Kempo, Sepatu Roda, Sepak Takraw, Panjat Tebing, Triathlon, Gantole dan Angkat Besi.
”Di Aceh, cabor yang bertanding pertama kali adalah angkat besi. Mereka akan berangkat tanggal 1 September,” katanya.
Rincian cabor yang dipertandingkan di Aceh. 11 cabor dipusatkan di Banda Aceh, yakni Anggar, Tenis Lapangan, Hapkido, Panahan, Tarung Derajat, Panjat Tebing, Soft Tennis, Muaythai, Petanque, Angkat Besi dan Selam.
Kemudian, tiga cabor di Kabupaten Aceh Besar, yakni Menembak, Kurash, dan Selancar Ombak. Dua cabor di Kabupaten Pidie, yakni Kempo dan Sepatu Roda. Dua cabor di Kabupaten Aceh Tengah yakni, Triathlon dan Bridge. Satu cabor di Kabupaten Bener Meriah, Gantole dan satu cabor di Kabupaten Aceh Timur, yaitu Sepak Takraw.
”Kluster Aceh ini didominasi cabor beladiri yang jadi unggulan. Ini harus mendapatkan pengawalan khusus dari satgasnya nanti,” kata Mori Hanafi.
Sementara itu, cabor yang dipertandingkan di Sumatera Utara berjumlah 24 cabor. Antara lain, Atletik, Balap Sepeda, Billiard, Dance Sport, Esport, Kabaddi, Kickboxing, Pencak Silat, Tinju, Bermotor, Bulutangkis, Hoki, Senam, Gateball, Taekwondo, Karate, Wushu, Catur, Gulat, Berkuda, Voli Pasir, Renang, Squash dan Tenis Meja.
Cabor Hoki disebutkan menjadi cabor yang pertama kali menjalani pertandingan di kluster Sumatera Utara. Tim hoki NTB sendiri akan berangkat paling awal, 30 Agustus. ”Ada delapan kabupaten/kota yang jadi venue cabor di Sumut,” kata Mori Hanafi.
Di Kota Medan, ada sembilan cabor NTB akan bertanding di ibukota Provinsi Sumatera Utara itu, yakni Balap Sepeda BMX, Biliar, Dance Sport, Esport, Gateball, Kickboxing, Pencak Silat, Tenis Meja dan Renang. Kemudian 10 cabor bakal berlaga di Kabupaten Deli Serdang, yakni Atletik, Bermotor, Bulutangkis, Hoki, Taekwondo, Karate, Wushu, Senam, Squash dan Kabaddi.
Selanjutnya, dua cabor dipertandingkan di Kabupaten Serdang Bedagai, Balap Sepeda Road dan Berkuda. Satu cabor di Kabupaten Karo, Catur. Cabor Gulat di Kota Binjai. Tinju di Kota Pematang Siantar. Kemudian Renang Perairan Terbuka digelar di Kabupaten Simalungun. Terakhir, cabor Voli Pasir dilaksanakan di Kabupaten Samosir.
”Untuk kluster Sumatera Utara ini ada beberapa cabor unggulan seperti Atletik, Dance Sport, Tinju, Bermotor, Karate, Pencak Silat dan Voli Pasir,” tutup anggota terpilih DPR RI dari Partai Nasdem ini. (ham)