Giri Menang (Suara NTB) – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lombok Barat (Lobar), drg. H. Arbain Ishak, MM., bulat maju pada kontestasi Pilkada Lobar November nanti. Ketua PSSI Lobar ini pun rela melepas jabatan eselon II (Kepala Dinas) yang didudukinya saat ini. Bahkan pria asal Narmada itu akan pensiun dini dari ASN.
Ditemui di kantornya, Arbain baru selesai menerima tim BKD dan PSDM yang datang membahas soal permohonan pengunduran dirinya. Mantan Dirut RSUD Tripat itu mengatakan, bahwa kaitan dengan permohonan pengunduran dirinya atau pensiun dini telah diajukan kepada BKD Lobar. Hal ini juga berkaitan dengan teguran Komisi ASN terkait dirinya yang ikut kontestasi Pilkada nanti.
“Saya harus gentle mengundurkan diri, dan sudah saya laksanakan sejak awal. Sejak menerima surat (komisi ASN) saya sudah mengurus, menyiapkan pengunduran diri (pensiun dini),” kata Arbain. Semua syarat pun sudah dilengkapi, dan disampaikan kembali ke BKD. Tinggal menunggu proses dan jawaban dari Pemkab. Karena dilihat dari sisi usia serta masa kerja atau sisa masa kerja yang sudah dilaksanakan, pihak BKD mengusulkan ia mengajukan pensiun dini. Ia sendiri akan berakhir masa tugasnya lima tahun lagi atau satu periode kepemimpinan kepala daerah.
Alasannya mengusulkan pensiun dini, karena tekadnya sudah bulat ingin maju Pilkada. Di mana salah satu syarat mendaftar sebagai kontestan pilkada adalah surat pengunduran diri dari ASN dan jabatannya. Sehingga sebelum mendaftar ke KPU pada Agustus nanti, pengunduran dirinya diurus lebih awal.
Dikhawatirkan kalau terlambat mengurus, tentu nanti menjadi hambatan saat mendaftar di KPU. “Ini salah satu persyaratan mendaftar di Pilkada, biar tidak menjadi ganjalan, nanti kalau mendaftar sementara belum urus mundur dari ASN,” imbuhnya.
Ditanya soal konsekuensi dari keputusan mundur dari ASN, apakah bentuk keseriusan maju di Pilkada? Arbain menegaskan bahwa ini bentuk keseriusannya mengikuti Pilkada. “Ini bentuk keseriusan saya mengikuti ini (maju kontestasi),”ujarnya. Harapannya dengan keseriusannya ini, menjadi contoh bagi kandidat yang berstatus ASN, namun belum menyatakan sikap gentle mundur dari jabatan.
Apakah langkahnya bulat merelakan jabatan dan status ASN untuk maju Pilkada? Arbain mengaku sudah bulat, sudah dipikirkan segalanya. Termasuk pengunduran diri dari ASN, dengan masa waktu Pensiun masih lama (masih lima tahun pensiun). Ia pun sudah mempertimbangkan melihat faktor dan resiko diambil dengan mundur dari ASN. Tentunya bagi yang lain mungkin berat, namun ia sudah memikirkan dan menerima konsekuensi atas keputusan yang diambil.
Termasuk Arbain mengaku siap menerima konsekuensi menang atau kalah di Pilkada. “Intinya saya sudah siap lahir dan batin,” tegasnya. Apakah ada jaminan ia berpaketan dengan kandidat tertentu seperti diisukan dengan ketua DPRD Hj Nurhidayah? Arbain mengaku, langkah diambil merupakan bentuk komitmen dan keseriusannya tentu dengan berbagai pertimbangan. Dan harapannya pun bisa terlaksana paket ini.
Arbain mengaku sudah melakukan komunikasi intens dengan ketua DPRD terkait duet ini. Ia menambahkan, salah satu faktor ia maju adalah dorongan warga masyarakat Narmada yang ingin ada keterwakilannya maju di Pilkada. Karena memang cukup lama Narmada dan Lingsar tidak ada keterwakilan maju di Pilkada dan menjabat sebagai kepala daerah atau wakil kepala Daerah selepas almarhum mantan bupati Iskandar. Kurang lebih sudah hampir dua dekade atau 20 tahun, keterwakilan dari dua wilayah ini belum pernah menjadi pimpinan di daerah ini.
Padahal dari sisi jumlah pemilih, kecamatan Narmada paling besar di Lobar. Sehingga memang sangat wajar kalau warga masyarakat setempat berharap ada keterwakilannya yang maju di Pilkada. “Itu yang diharapkan warga masyarakat, dan itu salah satu yang mendorong saya maju Pilkada,” ujarnya. Ia pun mengaku akan memaksimalkan semua daerah, termasuk Narmada, Lingsar, Batulayar, Gunungsari, dan tentu menyasar kecamatan lainnya di Lobar. (her)
Recent Comments