Mataram (Suara NTB) – Ir. H. Moh. Rum mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai Penjabat (Pj) Walikota Bima ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Rum mundur sebagai Pj Walikota Bima, untuk ikut bertarung dalam Pilkada Kota Bima 2024 yang akan berlangsung November mendatang.
Namun, permohonan pengunduran diri H. Moh. Rum hingga Kamis, 11 Juli 2024Â belum diterima oleh jajaran Pemprov NTB. Setelah mengundurkan diri sebagai Pj Walikota Bima, H. Moh. Rum akan kembali sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB.
Permohonan pengunduran diri H Moh Rum sebagai Pj Walikota Bima sudah dikirim ke yang ditembuskan, seperti ke Pj Gubernur dan DPRD Kota Bima. Kalau memang benar sudah dikirim, mungkin sudah ada di meja Pak Pj Gubernur, mungkin juga belum turun. Saya belum terima sampai sekarang, ujar Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB, Ir. H. Lalu Hamdi, M.Si., di ruang kerjanya, Kamis, 11 Juli 2024.
Menurutnya, ketika Moh. Rum sudah menyampaikan pengunduran diri lewat media, maka Biro Pemerintahan Setda NTB langsung mempersiapkan siapa yang akan menjadi calon pengganti Moh. Rum dari pejabat yang ada di Pemprov NTB. Nantinya usulan dari Pemprov ini segera diusulkan Pj Gubernur ke Mendagri untuk dipilih.
“Tapi saya kan harus konsultasi ke Pak Sekda untuk diajukan tiga nama ke Pj Gubernur. Sekarang ini Pak Sekda dan Pj Gubernur ada di Jakarta. Tapi saya sudah konsep. Ini lho konsep saya atas usulan calon Pj Walikota Bima ke Pj Gubernur. Nama sudah ada di saya. Saya tidak berani sebut nama, karena belum konsultasi ke Pak Sekda dan Pj Gubernur,” terangnya.
Terhadap nama yang diusulkan sebelumnya, seperti Hj. Nuryanti, Kepala Dinas Perindustrian dan Muslim, S.T., Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, menurutnya, belum pasti akan diusulkan lagi. Namun, pihaknya belum bisa memastikan, karena belum melakukan konsultasi ke Sekda dan Pj. Gubernur.
Disinggung proses pergantian Pj Walikota Bima seperti pergantian Pj Gubernur Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., pihaknya mengaku tidak tahu secarfa pasti. Yang jelas, tegasnya, Pemprov NTB tetap menyiapkan usulan pergantian Pj Walikota Bima ke Mendagri.
“Jadi Pak Haji Rum itu ketika sudah mengajukan permohonan pengunduran diri, tentu berlakunya nanti setelah keluar SK pemberhentiannya oleh Mendagri. Sekaligus juga ada penggantinya. Jadi saya yakin itu antara pengganti dan SK pergantian itu sama, sehingga tidak terjadi kekosongan,” tambahnya.
Sementara untuk mundur sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mundur ada aturan lain.
Dijelaskannya, berdasarkan aturan, jika mengajukan permohonan mundur sebagai Pj Walikota Bima sesuai dengan Surat Edaran Mendagri, 40 hari sebelum pendaftaran. Tapi sebelum itu sudah mundur sebagai Pj Walikota Bima.
Sekarang ini sudah ada di Mendagri, tapi masih tetap menjadi Pj Walikota Bima sebelum Mendagri mengeluarkan SK pemberhentiannya. Dan pada saat itu juga Mendagri mengeluarkan nama pengganti, tambahnya.
Menurutnya pengunduran sekarang ini bukan mundur sebagai ASN yang memiliki proses yang lain. Sementara kalau mundur sebagai ASN harus membuat surat pernyataan mundur pada saat penetapan jadi calon. Untuk itu, pada saat penetapan calon harus menunjukkan paling tidak surat penerimaan pengajuan mundur sebagai ASN atau bukti penerimaan dari pembina kepegawaian, jika pejabat provinsi dari gubernur
“Dan kalau bisa ada SK. Kalau tidak ada SK cukup dia sudah mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai ASN dan dibuktikan dengan adanya nota bahwa pembina kepegawaian sudah menerima permohonan pengunduran diri. Jika sudah mundur sebagai Pj walikota, maka H. Moh Rum akan kembali sebagai Kepala Dinas PUPR NTB sambil menunggu proses permohonan pengunduran diri sebagai ASN disetujui,” terangnya.
Pj Walikota Bima, H. Moh. Rum yang dikonfirmasi via ponselnya, mengakui jika dirinya sudah mengajukan permohonan pengunduran diri. Proses permohonan pengunduran diri sudah dipikirkan dengan matang.
Menurutnya, permohonan pengunduran diri dilakukannya karena sudah positif untuk mengikuti Pilkada Kota Bima. Dirinya mundur, karena beberapa partai sudah siap mengusungnya, seperti Partai Nasdem, Golkar dan beberapa partai politik dalam Pilkada Kota Bima, November mendatang.
Disinggung mengenai calon pasangannya, Moh. Rum mengakui, jika selama ini dipasangkan dengan Ketua DPD Partai Nasdem Kota Bima Mutmainnah dan siap untuk bertarung pada Pilkada mendatang. (ham)