spot_img
Kamis, Desember 12, 2024
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATButuh Bantuan Sumur Bor, Petani di Dataran Tinggi Giri Tembesi Gagal Panen...

Butuh Bantuan Sumur Bor, Petani di Dataran Tinggi Giri Tembesi Gagal Panen Tiap Tahun

Giri Menang (Suara NTB) – Warga yang tinggal di empat dusun yang berada di daerah dataran tinggi Desa Giri Tembesi Kecamatan Gerung, Lombok Barat (Lobar) hampir tiap tahun terdampak kekeringan. Hampir tiap tahun, petani mengalami gagal panen. Warga pun berharap agar dibantu sumur bor dari pemerintah untuk menggarap lahan pertanian mereka yang tadah hujan.

Seperti tahun ini, ratusan hektar lahan pertanian di desa itu kering. Membuat gagal tanam pada musim tanam (MT) ke dua.“Kami tidak bisa menanam karena kondisi sudang kering” terang  Ketua Kelompok Tani Dharmayasa Desa Giri Tembesi, I Wayan Suarjana yang ditemui di Dusun Gumesa Timur, Kamis, 11 Juli 2024.

Empat dusun, lahan pertanianya terdampak kekeringan, ada di Dusun Gumesa Timur, Gumesa Tengah, Gumesa Selatan dan Gumisa Utara. Luas lahannya mencapai ratusan hektare. Kondisi itu disebabkan karena tidak adanya saluran irigasi pertanian, mengingat letak empat dusun itu berada di perbukitan. “Kalau hari biasa di luar musim kemarau, sumber airnya dari hujan untuk menanam padi. Tidak ada saluran irigasi,” ujarnya.

Diakuinya kondisi kekeringan itu menyebabkan gagal tanam padi, sehingga para petani setempat beralih menanam jagung dan tanaman lain. Bahkan ada yang memilih tidak menanam lahannya.“Tahun ini rata-rata petani kita gagal tanam. Kalau ada yang nanam jagung cuma sebagian, tetapi hasilnya tidak maksimal, karena kurang air,” ujarnya.

Pihaknya sudah menyampaikan kondisi kekeringan itu kepada Dinas Pertanian (Distan) Lobar. Bantuan sumur bor di kawasan itu menjadi harapan, agar proses menanam di musim taman kedua bisa berlanjut.“Karena puncaknya (kekeringan) diperkirakan bulan 9 (September),” pungkasnya.

Harapan dibangunkannya sumur bor untuk membantu pengairan lahan pertanian diutarakan juga Pemerintah Desa Giri Tembesi.

Terpisah Sekretaris Desa (Sekdes) Giri Tembesi, Saharudin, sebelumnya sempat ada bantuan program Pamsimas untuk membantu kebutuhan air warga. Namun program perpipaan sumbur air itu tidak bisa mencakup kawasan perbukitan Gumesa.“Ada di Gumesa Selatan, tapi tidak bisa naik (ke atas Gumesa, red). Itu (program perpipaan) hanya bisa menjangkau satu dusun saja,” bebernya.

Sejauh ini diakuinya lahan pertanian paling terdampak kekeringan ada di Dusun Gumesa Timur, Tengah dan Utara. Lantaran lokasi tadah hujan dan tidak ada sumber mata air yang dimanfaatkan mengairi lahan persawahan setempat. (her)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO