spot_img
Minggu, Desember 22, 2024
spot_img
BerandaNTBHingga Pertengahan Tahun, 32 PMI Asal NTB Meninggal di Negara Penempatan

Hingga Pertengahan Tahun, 32 PMI Asal NTB Meninggal di Negara Penempatan

Mataram (Suara NTB) – Sebanyak 32 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTB meninggal di beberapa negara penempatan. Rata-rata para PMI ini meninggal, karena sakit dan kecelakaan kerja. Di antara mereka ini, tidak ada yang meninggal akibat penyiksaan oleh majikan atau mendapat perlakuan buruk dari pihak perusahaan.

Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi NTB Noerman Adhiguna, menjelaskan, jika 32 PMI yang meninggal tersebut  telah dipulangkan ke kampung halaman.

Berdasarkan data di pihaknya, hingga Selasa 23 juli 2024 sebanyak 423 PMI telah dipulangkan dari luar negeri. Dari 423 TKI yang dipulangkan, sebagian besar dari Malaysia sebanyak 299 orang, Saudi Arabia 42 orang dan Uni Emirat Arab 31 orang.”Tertinggi data PMI yang dipulangkan ini dari Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat,” ujarnya saat ditemui usai menghadiri kunjungan Tim Pengawas Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) DPR RI di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB, Selasa 23 juli 2024,

Diakuinya, mereka yang dipulangkan ke NTB ini disebabkan beberapa faktor. Pertama dideportasi sebanyak 279 orang, pencegahan pemberangkatan TKI non-prosedural sebanyak 93 orang, meninggal dunia 32 orang dan sakit 17 orang,

Sementara jika dibandingkan selama tahun 2023 lalu, total sebanyak 864 PMI asal NTB yang dipulangkan. Jumlah kasus pemulangan PMI asal NTB pada pertengahan 2024 ini, hampir sama dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara di satu sisi, Pemerintah Malaysia masih menutup pengiriman PMI ke Malaysia Barat. Sementara, pengiriman PMI ke Malaysia Timur masih tetap dibuka.

Untuk itu, pihaknya berharap penutupan pengiriman sementara PMI ke Malaysia Barat, tidak menyebabkan masyarakat bekerja ke luar negeri secara ilegal. Menurutnya, pilihan mencari kerja ke luar negeri bukan saja ke Malaysia Barat, namun banyak negara lain, termasuk ke Malaysia Timur.

Disinggung mengenai banyaknya penerbangan langsung ke Malaysia yang bisa menyebabkan  warga dari NTB masuk dengan cara ilegal ke Malaysia Barat, pihaknya bersama Imigrasi akan memperketat pengawasan di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM). Nantinya di bandara ini akan dilakukan pencegahan dan pengawasan agar tidak banyak PMI NTB yang bekerja secara ilegal di Malaysia, khususnya Malaysia Barat. (ham)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO