Selong (Suara NTB) – Puluhan remaja di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mendapatkan nasib apes ketika hendak menghabiskan malam minggu mereka. Razia yang dilakukan oleh Satuan Lalu Lintas Polres Lotim dalam Operasi Patuh Rinjani 2024 berlangsung pada Minggu 27 juli 2024, berhasil mengamankan ratusan motor dan beberapa remaja yang terbukti melanggar aturan.
Razia ini dilaksanakan untuk menanggulangi pelanggaran seperti pengendara tanpa helm dan menggunakan knalpot brong yang kerap terjadi di kawasan tersebut. Salah satu momen dramatis dari razia tersebut terjadi saat dua remaja asal Masbagik, FR (kelas 2 SMP) dan FT (kelas 1 SMA), berusaha melarikan diri, namun berhasil ditangkap.
“Tadi mau kabur karena takut ditangkap, jadi kami berdua tancap gas saja,” ucap salah seorang pelajar, FT. Keduanya kemudian diamankan dan dipanggil orang tua mereka untuk dimintai keterangan.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Lotim, melalui KBO Satlantas Polres Lotim, Iptu Muhammad Anhar menjelaskan razia ini adalah yang ke-14 sejak dimulainya Operasi Patuh Rinjani 2024 pada pertengahan Juli lalu.
Hingga saat ini, lebih dari seribu unit kendaraan telah diamankan, dengan sebagian besar pelanggar adalah remaja yang masih di bawah umur.
Bagi pelanggar yang masih di bawah umur, penindakan tidak meliputi penahanan kendaraan, melainkan diberikan teguran langsung kepada orang tua mereka. “Kita tidak tilang, tapi memberikan teguran kepada pelanggar yang masih di bawah umur,” ungkap Anhar.
Operasi ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keselamatan berlalu lintas, terutama di malam hari. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan yang disebabkan oleh perilaku ugal-ugalan di jalan raya.
Operasi Patuh Rinjani 2024 akan terus dilakukan hingga tanggal penutupan, dengan harapan dapat menciptakan kawasan berlalu lintas yang lebih aman dan tertib bagi semua pengguna jalan. (rus)