Mataram (Suara NTB) – Masyarakat segera mempersiapkan persyaratan. Pasalnya, pendaftaran penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kota Mataram mulai dibuka Selasa, 20 Agustus 2024 hari ini.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram, Taufik Priyono menerangkan, pengumuman penerimaan calon pegawai negeri sipil secara nasional di buka pada Senin, 19 Agustus 2024. Akan tetapi, pendaftaran khusus rayon X Badan Kepegawaian Negara meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur dimulai pada Selasa, 20 Agustus 2024 hari ini. “Pembukaan pendaftaran dimulai besok (hari ini,red),” terangnya.
Pelamar diperkirakan akan membludak karena tingginya antusias masyarakat menjadi abdi negara. Potensi gangguan server mesti diantisipasi. Yoyok sapaan akrabnya, menegaskan kewenangan untuk pengelolaan secara teknis menjadi urusan Badan Kepegawaian Negara. Pihaknya hanya memfasilitasi peserta atau pelamar untuk konsultasi dan lain sebagainya. “Kalau ada pelamar yang bertanya sudah kita siapkan humas untuk memberikan layanan kepada pelamar. Untuk urusan teknisnya kita tidak pernah bersentuhan lagi dengan peserta,” pungkasnya.
Pelamar CPNS diprediksi mencapai 3.000 orang bahkan meningkat karena banyaknya tamatan baru. Yoyok menyebutkan, tenaga teknis banyak dibutuhkan terutama lulusan sarjana ilmu pemerintahan dan formasi tenaga kesehatan. Formasi nakes awalnya memberikan ruang bagi lulusan diploma tiga (D3) akuntasi karena puskemas menjadi badan layanan umum daerah. Ternyata formasi teknis tidak diperbolehkan untuk masuk di tenaga kesehatan. “Nantinya nakes juga akan bekerja untuk teknisnya,” ujarnya.
Kekhawatiran pekerjaan tidak linier dengan pendidikan kata dia, dinilai tidak masalah. Sebab, pekerjaan urusan atau pengadaan barang lebih banyak untuk alat kesehatan.
Diketahui, kuota CPNS Kota Mataram yang diterima dari Kemen-PANRB yakni 93 formasi. Terdiri dari 13 formasi tenaga kesehatan dan 80 formasi tenaga teknis. Sedangkan, penerimaan PPPK sebanyak 583 formasi terdiri dari 96 formasi tenaga pendidik, 87 tenaga kesehatan dan 400 tenaga teknis belum ada informasi dari pemerintah pusat. (cem)
