Mataram (suarantb.com) – Kepala Bappeda Provinsi NTB Dr. Ir. H Iswandi M.Si menyatakan bahwa Rinjani-Lombok Unesco Global Geopark atau Geopark Rinjani menjadi salah satu UNESCO Global Geoparks (UGGp) terbaik di Indonesia. Sehingga pengelolaannya harus dilakukan secara professional dan mandiri dengan prinsip bersinergi dan berkolaborasi.
Hal itu ditekankan Iswandi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Pengarah Badan Pelaksana Rinjani-Lombok Unesco Global Geopark yang berlangsung di Kantor Bappeda NTB, Jumat, 16 Agustus 2024. Ada sejumlah poin penting yang mencuat dalam Rakor tersebut yang menjadi perhatian semua pihak untuk mewujudkan Geopark Rinjani menjadi kawasan konservasi dan edukasi.
“Kemajuan yang telah dicapai oleh Rinjani-Lombok Unesco Global Geopark dan prestasi yang telah dicapai harus tetap dijaga,” kata Iswandi dalam kesempatan tersebut.
Ia mengatakan, kegiatan revalidasi Rinjani-Lombok Unesco Global Geopark akan dilakukan tahun 2025 oleh Unesco, sehingga semua kelengkapan yang dibutuhkan seperti one page summary yang harus selesai sesuai dengan tenggat waktu.
Untuk diketahui, Geopark Rinjani ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark pada tahun 2018. Sesuai dengan peraturan Unesco maka sebuah Global Geopark akan direvalidasi setiap empat tahun sekali, dimana proses revalidasi dimulai sejak satu tahun sebelumnya.
Revalidasi adalah sebuah misi yang dilakukan oleh Unesco untuk menilai ulang atau mengevaluasi keberadaan sebuah Global Geopark. Dalam misi ini, para pakar independen ditugaskan untuk melaksanakan misi ke berbagai geopark. Di akhir misi, para ekspertis atau evaluator ini memberikan laporan yang akan digunakan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan Dewan Unesco Global Geopark.
Iswandi dalam kesempatan tersebut juga menekankan pentingnya perbaikan tata kelola berkaitan dengan keberlanjutan Rinjani-Lombok Unesco Global Geopark. Menurutnya, Bappeda selaku perencana pembangunan di Provinsi NTB akan menganggarkan pendanaan terkait kegiatan revalidasi yang akan dilaksanakan tahun 2025.
“Setahun sebelum berakhirnya masa bakti Badan Pengelola perlu dilakukan antisipasi keberlanjutan badan pengelola agar tidak terjadi jeda kekosongan Badan Pengelola mengingat Rinjani-Lombok Unesco Global Geopark adalah salah satu UGGp terbaik di Indonesia, dimana pengelolaan harus dilakukan secara profesional, mandiri dengan prinsip bersinergi dan berkolaborasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi, Dinas Pariwisata NTB, Chandra Aprinova mengatakan, kegiatan-kegiatan untuk mendukung pengembangan Rinjani-Lombok Unesco Global Geopark dilakukan dengan prinsip 6 C yaitu conscious atau kesadaran masyarakat untuk mendukung geopark. kemudian conservation atau melestarikan situs geologi, culture atau melestarikan budaya, community atau melibatkan masyarakat dan kelembagaan, commerce atau meningkatkan nilai jual kawasan serta collaboration atau kerjasama dan kemitraan.(ris)