Selong (Suara NTB) – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 121 di Desa Kesik Kecamatan Masbagik dan Desa Loyok Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur (Lotim) berakhir. Penutupan secara resmi digelar di Lapangan Masbagik, Kamis, 22 Agustus 2024. Hasil dari kegiatan TMMD ini dipuji Penjabat Bupati Lotim, H. M. Juaini Taofik.
“TMMD ini top markotop,” ucap Pj Bupati saat diwawancarai media usai acara penutupan. Semua hasil pekerjaan TMMD sudah diterima langsung dari Dansatgas TMMD 121 Lotim yang juga Komandan Distrik Militer (Dandim) 1615 Lotim, Letkol Inf. Bayu Sigit Dwi Untoro.
Semua hasil pekerjaan TMMD menjadi barang milik daerah Kabupaten Lotim. Masuk menjadi belanja modal. Agar tetap terjaga terus menerus, Pemkab Lotim siap untuk mengeluarkan anggaran pemeliharaan.
Melihat semua hasil pekerjaan diakui Pj Bupati bisa efisiensi pendanaan. Dihitung irigasi sepanjang 1,6 km itu setidaknya butuh dana Rp 2,6 miliar. Akan tetapi, dengan dana Rp 1,5 miliar bisa mengerjakan banyak pembangunan. Tidak saja fisik tapi juga non fisik.
Seperti pembangunan sumur bor untuk warga yang mengalami kekurangan air bersih itu biasanya membutuhkan 90 hari. Akan tetapi, dalam waktu 30 hari saja bisa tuntas dengan beberapa tambahan pengembangan. “Pembangunan sumur bor ini prestisius,” imbuhnya
Pekerjaan lain adalah perbaikan rumah tidak layak huni. Hasil pekerjaannya dinilai luar biasa. Menurut Pj Bupati, dengan semangat kegotongroyongan dan sinergi yang kuat dengan TNI ini semua rakyat senang. Bahkan banyak pekerjaan di luar perencanaan yang dapat dikerjakan dengan baik.
TMMD merupakan program yang menjadi rebutan para kepala desa. Banyak kades yang belum dapat program ini menanti karena melihat hasilnya yang prestisius tersebut.
Kepala Staf Korem (Kasrem) 162/Wira Bhakti, Kolonel Inf. Susanto Lastua Manurung menjadi Inspektur upacara membacakan amanah dari Pangdam IX/Udayana, Mayor Jenderal Muhammad Zamroni menyampaikan TMMD merupakan bagian dari program lintas sektoral yang diprakarsai oleh TNI bersama kementerian dan lembaga pemerintah terkait, serta melibatkan seluruh komponen masyarakat.
Program ini bertujuan membantu percepatan pembangunan di daerah Tertinggal, Terisolir dan Terluar. Program TMMD bukan semata mencapai
sasaran fisik dan non fisik, namun yang lebih penting adalah bagaimana membantu mengatasi kesulitan rakyat. “Dengan demikian, kita dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mewujudkan kemanunggalan TNI bersama rakyat,” sebutnya.
Pada TMMD ke-121 TA 2024, jajaran Kodam IX/Udayana, telah menyelesaikan 9 sasaran fisik oleh 4 Satgas TMMD, yang tersebar di Kabupaten Sikka, Belu, Lombok Timur dan Kabupaten Klungkung. Sasaran fisik yang dikerjakan meliputi pembangunan fasilitas jalan, perbaikan sarana irigasi dan rehab rumah ibadah.
Selain melaksanakan sasaran fisik, tidak kalah pentingnya adalah penyelenggaraan kegiatan sasaran non fisik, berupa penyuluhan dan sosialisasi pengetahuan. Termasuk bagian dari kegiatan TMMD adalah pengentasan Stunting, KB Kesehatan, Pertanian, bahaya Narkoba, Hukum dan Kamtibmas, Bela Negara serta berbagai materi lainnya, dalam rangka membangun dan meningkatkan sumber daya masyarakat setempat.
Pada kegiatan TMMD ke-121 TA 2024, setiap Satuan Tugas juga diwajibkan untuk mengerjakan sasaran tambahan yang merupakan program unggulan Kasad, yaitu : TNI AD Manunggal Air, Ketahanan Pangan, RTLH, Bersatu Dengan Alam dan percepatan penurunan angka Stunting yang semuanya bertujuan untuk mendukung program
pemerintah.
Pangdam menyadari masih terdapat kekurangan yang perlu dievaluasi, serta banyaknya permintaan dan harapan dari Pemda maupun masyarakat yang belum dapat terwadahi. Harapannya aspirasi yang tertunda, dapat diwujudkan pada program TMMD yang akan datang. (rus)