Mataram (Suara NTB) – Kontingen PON asal NTB baik atlet, pelatih, maupun ofisial akan siap berangkat ke Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) secara bertahap untuk menjalani pertandingan di PON ke XXI 2024 di dua provinsi tersebut. Agenda pelepasan dijadwalkan akan digelar hari Rabu tanggal 28 Agustus ini oleh Pj Gubernur NTB H. Hassanudin.
Ketua Umum KONI NTB H. Mori Hanafi mengatakan, keberangkatan kontingen pertama tanggal 30 dan 31 Agustus dan kontingen terakhir berangkat tanggal 13 September mendatang. Hal ini karena jadwal pertandingan masing-masing cabor berbeda-beda.
“Persiapan kita sudah 95 persen, tinggal ada beberapa yang masih perlu disempurnakan, termasuk ada acara pelepasan tanggal 28 Agustus besok pukul 9 pagi yang diikuti oleh seluruh atlet, pelatih, dan kontingen yang jumlahnya 500-an orang. Acara itu khitmat dan sacral,” kata H. Mori Hanafi kepada Suara NTB, Sabtu, 24 Agustus 2024.
Anggota DPR RI terpilih dari Dapil Pulau Sumbawa ini mengatakan, persiapan pemberangkatan kontingen NTB ke Aceh dan Sumut memang sudah jauh-jauh hari dimaksimalkan, sebab ini pertama kalinya pelaksanaan PON digelar di dua provinsi. Sehingga konsekwensinya adalah rentang komando lebih luas, terlebih jumlah atlet yang berangkat di PON kali ini sangat banyak.
“Kalau kemarin hanya 104 atlet, sekarang sudah 253 orang. Nambahnya lebih dari dua kali lipat. Ini benar-benar ekstra waspada dan ekstra hati-hati,” ujarnya.
Menurutnya, di pelaksanaan PON Aceh – Sumut ini akan diberangkatkan juga tim observasi yang terdiri dari enam orang yang akan memotret pelaksanaan PON 2024. Tim observasi ini terdiri dari ahli perhotelan, ahli kesehatan, dan ahli keamanan. Tim ini akan membuat telaah untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan PON NTB-NTT tahun 2028 mendatang.
“Di luar yang enam orang ini kita tetap meminta juga agar seluruh yang memiliki pengalaman ini memotret juga keadaan ini. Sehingga ini akan menjadi bahan dasar kita, sehingga kita bisa mengevaluasi ya persiapan kita jadi tuan rumah,” katanya.
Pj Gubernur NTB H. Hassanudin direncanakan akan hadir, baik di pembukaan maupun penutupan PON. Terutama di seremoni penutupan PON di Sumut karena ada prosesi pemberian lambang pataka pelaksanaan PON kepada NTB-NTT yang menjadi tuan rumah pelaksanaan PON ke XXII tahun 2028 mendatang.
“Jadi pada penutupannya nanti tanggal 20 itu ada agenda penyerahan lambang pataka untuk NTB jadi tuan rumah PON tahun 2028,” katanya.
Terkait dengan bonus untuk para atlet, kata Mori jumlahnya akan sama dengan PON sebelumnya. Akan tetapi jika dihitung standar bonus provinsi-provinsi di Indoneseia, bonus atlet dari NTB ini termasuk yang sangat tinggi yaitu Rp300 juta untuk atlet peraih medali emas, Rp200 juta atlet peraih medali perak dan Rp100 juta untuk atlet peraih medali perunggu.
“Meskipun tak ada kenaikan (bonus-red), itu sudah cukup memadai. Tentunya kami berharap ini akan memompa semangat para atlet untuk meraih prestasi terbaik yaitu medali emas,” katanya.
Untuk diketahui pelaksanaan PON 2024 akan digelar pada 8-20 September 2024. Pembukaan PON dijadwalkan berlangsung di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh dan penutupan di Stadion Teladan di Kota Medan.(ris)