spot_img
Jumat, Februari 7, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATDiduga Disebabkan Arus Pendek, Kerugian Akibat Kebakaran Ditaksir Rp800 juta

Diduga Disebabkan Arus Pendek, Kerugian Akibat Kebakaran Ditaksir Rp800 juta

Giri Menang (Suara NTB) – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Lombok Barat (Lobar) turun melakukan investigasi terhadap kebakaran Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hakim, Kediri yang terjadi, Senin, 2 September 2024. Pada saat bersamaan, tim Polres Lobar turun melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dari hasil investigasi tersebut, kerugian akibat kebakaran yang diduga dipicu arus pendek listrik tersebut mencapai 800 juta.

Kepala Dinas Damkar Lobar, M Sahlan menerangkan, Tim Damkar berjumlah enam orang sudah turun melakukan investigasi ke Ponpes Nurul Hakim yang mengalami musibah kebakaran pada pukul 18.45 WITA.

Investigasi dilakukan pihaknya untuk mengetahui penyebab kebakaran dan perkiraan kerugian akibat dari kebakaran tersebut. Ketika turun investigasi, timnya kebetulan bersamaan dengan dari Polres Lobar. Dan biasanya untuk mengetahui hasil investigasi pihak kepolisian akan diperoleh setelah ada uji laboratorium forensik dari Bali.

“Untuk kita di Damkar, kita memperkirakan penyebab kebakaran akibat konsleting listrik. Seperti (penyebab kebakaran) yang selama ini kita dapatkan di berbagai kasus kebakaran,” terang Sahlan.

Karena pada saat kejadian, kondisi sepi, tidak ada aktivitas apapun di lokasi, sehingga diperkirakan murni penyebabnya dugaan sementara akibat arus pendek. Sedangkan untuk kerugian ditaksir mencapai 800 juta.

Dari hasil laporan pihak pengelola ponpes, terdapat empat ruangan yang terbakar. Namun pihaknya telah berhasil menyelamatkan miliaran rupiah, karena gedung sebelah bisa diselamatkan dari kebakaran. Sebelum dilakukan pemadaman, gedung yang belum terbakar diselamatkan dengan menyiramkan air. “Kita butuhkan penyelamatan gedung sebelah, dan Allhamdulillah bisa dicegah (diselamatkan),”sambungnya.

Soal kejadian kebakaran tersebut pada pukul 18.45 WITA di lantai dua Gedung MTs Putra. Ketika itu kondisi di lokasi kejadian sepi, karena sekitar pukul 14.00 siang hari tidak ada kegiatan belajar mengajar di kelas yang terbakar tersebut. Bahkan, kondisi kelas dalam keadaan terkunci.

Pihaknya mendapatkan informasi  kebakaran langsung ke lokasi untuk memadamkan si jago merah. Timnya mampu menjinakkan si jago merah, sekitar kurang lebih satu jam dengan menerjunkan tim dan armada kemudian dibantu satu Damkar Kota Mataram.

Selain itu dari provinsi juga mensuplai air untuk pemadaman. “Jadi jumlah armada yang terlibat enam unit dengan menghabiskan 16 tangki air,”sebutnya.

Pihaknya pun mengimbau agar semua masyarakat jangan lalai terkait kabel yang dipasang. Kabel harus sesuai standar. Warga juga diimbau agar tidak lalai ketika memasak menggunakan kompor dan membakar lahan. (her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO