Mataram (Suara NTB) – Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) XXX di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) resmi ditutup pada Minggu, 15 September 2024. MTQ Nasional ini berlangsung sejak tanggal 6 hingga 16 September 2024. Penutupan dilakukan di Gelora Kadrie Oening, Samarinda.
Sekretaris Daerah (Sekda) NTB H. Lalu Gita Ariadi, M.Si menghadiri secara langsung acara Penutupan MTQ Nasional XXX Tahun 2024. Pada MTQ Nasional kali ini, Kafilah NTB berada pada posisi atau peringkat 18 dari 35 Provinsi Peserta MTQ XXX Samarida.
Di MTQ ini, Provinsi NTB berhasil meraih juara 2 golongan Tafsir Bahasa Arab Putra atas nama Ahmad Masyhun. Selanjutnya Ahlul Ulum Abdau HS juga menorehkan prestasi dengan meraih juara harapan 2 dalam golongan Tafsir Bahasa Inggris Putra. Di kategori Tilawah Anak-Anak Putra, Ridhwan Rasyid berhasil meraih juara harapan 3. Sementara itu, M. Zaitun Ridwan juga memperoleh juara harapan 3 dalam golongan Tilawah Tuna Netra Putra.
“Pencapaian ini menegaskan keunggulannya dalam memahami dan menginterpretasikan teks berbahasa Arab,” kata Lalu Gita Ariadi.
Sementara itu Kepala Biro Kesra Setda Provinsi NTB, Drs. Sahnan menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Pj Gubernur NTB, Sekda NTB dan semua pihak yang telah memberikan support, sejak persiapan hingga berakhirnya kegiatan MTQ Nasional.
“Terima kasih atas semua support dan dukungan pimpinan dan kawan-kawan.Mohon maaf atas capain yang belum maksimal, semoga semuanya menjadi catatan ibadah kita dan membawa keberkahan, Barakallah,” katanya.
Pada penutupan MTQ Nasional XXX Tahun 2024 tersebut, turut hadir Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhajir Effendy. Dalam sambutannya Muhajir Effendy menegaskan bahwa MTQ merupakan upaya strategis dalam membangun karakter dan moral bangsa, khususnya di kalangan generasi muda.
“Melalui MTQ ini, kita menyiapkan dan mendidik generasi muda untuk mencintai Al Quran serta mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” ujar Muhajir Effendy.
Ia menuturkan, kegiatan MTQ Nasional bukan hanya menjadi momentum dalam mempererat ukhuwah Islamiyah, tetapi sebagai cermin dan dedikasi yang terus dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an di tengah masyarakat.
“Kaltim sebagai tempat pelaksanaan MTQN ke-30, pastinya tidak hanya menjadi tuan rumah yang penuh sejarah namun juga menjadi simbol penting bagi masa depan bangsa,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan pesan Presiden Jokowi tentang pentingnya memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Al Quran.
Wakil Menteri Agama RI, Saiful Rahmat Dasuki, menyampaikan apresiasi atas kelancaran acara berkat kerja keras dan kolaborasi semua pihak. “Inovasi digital yang diterapkan dalam proses pendaftaran dan pelaksanaan perlombaan telah meningkatkan akuntabilitas, akurasi, dan profesionalisme, sehingga acara berjalan efektif dan efisien,” kata Saiful Rahmat Dasuki.(ris/r)