Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota Mataram akan mengkaji kembali peluang menaikkan royalti atas pemanfaatan lahan oleh PT. Pasific Cilinaya Fantasi. Royalti senilai Rp350 juta per tahun dinilai terlalu kecil dibandingkan nilai aset yang dimanfaatkan.
Sekretaris Daerah Kota Mataram, Lalu Alwan Basri ditemui pada akhir pekan kemarin menerangkan, pemanfaatan aset milik Pemkot Mataram oleh PT. Pasific Cilinaya Fantasi tetap dievaluasi oleh tim yang dibentuk pemerintah maupun internal dari manajemen Mataram Mall. Dari luas lahan dua hektar yang dimanfaatkan seharusnya royalti yang disetor ke pemerintah lebih besar. “Harusnya royalti lebih besar,” terangnya.
Kajian dari internal PT. Pasific Cilinaya Fantasi dan tim dari Pemkot Mataram akan dikomparasikan. Salah satu pertimbangan menaikkan royalti dilihat dari aspek ramainya tenan serta kondisi ekonomi. Alwan menegaskan, Mall Pelayanan Publik telah dibangun di Mataram Mall, sehingga bisa menjadi pertimbangan untuk dinaikkan nilai royalti. “Dari tim juga akan turun mengecek,” ujarnya.
Apakah akan dilakukan kajian terhadap perjanjian kerjasama? Alwan menegaskan, kontrak kerjasama akan dikaji kembali setelah masa kontrak berakhir. Dari hasil kajian itu, pihaknya akan melihat apakah layak untuk diperpanjang kembali atau sebaliknya. “Kita evaluasi lagi kontrak kerjasamanya,” ujarnya.
Seperti diketahui, Pemkot Mataram menjalin kerjasama dengan PT. Pasific Cilinaya Fantasi untuk pemanfaatan lahan seluas 2 hektar di Jalan Cilinaya, Kelurahan Cilinaya, Kecamatan Cakranegara. Kontrak akan berakhir di tahun 2026. Royalti yang dibayarkan PT. PCF sebelumnya Rp150 juta kemudian terakhir naik menjadi Rp350 juta. Pasca dinaikan sejak lima tahun lalu, royalti tidak pernah mengalami peningkatan. (cem)
