Setelah cukup menyita perhatian dengan objek wisata Gua Lawah dan jalur pendakian menuju Gunung Layur yang merupakan salah satu puncak kawah Gunung Rinjani, Desa Wisata Lebah Sempage kini berencana membuka destinasi wisata soft trekking dan lintas alam atau trennya disebut Hash.
Jalur wisata soft trekking ini, menyusuri kawasan hutan hingga jalan pemukiman-permukimaan masyarakat. Jalur soft trekking ini sendiri merupakan pengembangan dari objek wisata Gua Lawah, karena memang garis start dan finish-nya akan terpusat di kawasan Gua Lawah.
Gua Lawah sendiri berarti Gua Kelelawar dalam Bahasa Indonesia. Objek wisata ini adalah objek wisata paling terkenal di Desa Lebah Sempage yang sudah ada sejak dahulu kala. Gua ini konon digunakan sebagai tempat persembunyian strategis para pejuang bangsa Indonesia dari serangan penjajah Jepang.
Kreativitas para pemuda di Lebah Sempage membuat objek wisata ini mengalami perkembangan cukup signifikan. Alhasil belum lama ini, tepatnya tahun 2023 kemarin area Gua Lawah resmi dibuka menjadi lokasi perkemahan atau camping ground. Uniknya, selain tempatnya yang asri, camping ground ini terletak tepat di atas Gua Lawah itu sendiri, bisa dikatakan area ini adalah atap dari gua itu sendiri.
Tidak jauh dari gua juga terdapat keindahan alam lainnya yaitu air terjun dan sungai yang mengalir jernih yang tentunya menambah sempurnanya kawasan gua lawah ini. Rencana membuka jalur soft trekking ini menuai respon positif dari pihak Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Barat (Lobar).
Sekretaris Dispar Lobar Lalu Tajuddin yang langsung mencoba jalur soft trekking ini memberikan komentar seusai menjajal trek sepanjang kurang lebih 5 kilometer.
“Tentu kami sangat apresiasi usaha setiap desa untuk mengembangkan dan mengoptimalkan potensi wisata yang mereka punya, jadi usaha yang dilakukan oleh Desa Wisata Lebah Sempage ini sangat bagus,” tutur Tajuddin, Jumat (20/9/2024).
Menurutnya pembukaan jalur soft trekking ini sangat berpotensi mengundang wisatawan untuk lebih lama tinggal di Desa Lebah Sempage, namun tetap memberikan sejumlah catatan.
“Potensinya bagus sekali, tapi tetap ada catatan, karena kita perlu mempersiapkan yang terbaik dulu sebelum bawa tamu, nanti kita diskusikan lebih intens lagi dengan pihak desa,” lanjut Tajuddin.
Gunawan, salah satu pengelola objek wisata Gua Lawah menyebutkan jika jalur soft trekking yang akan dibuka punya beberapa pilihan berdasarkan jarak tempuh.
“Yang kita tempuh tadi itu sekitar 5 kilo, sebenarnya ada juga jalur yang lebih panjang, jalur yang tembus sampai Danau Biru (Lombok Tengah) juga ada, itu nanti coba kita pertimbangkan juga,” ucap pria yang biasa disapa Gun ini.
Menurut Gun, pembukaan soft trekking ini diharapkan memberikan pengalaman yang lebih beragam bagi para pengunjung yang datang ke Gua Lawah.
“Jadi nanti tamu yang datang tidak hanya camping dan turun ke gua saja, bisa kita tawarkan ngetrek, lintas alam juga,” tandasnya.(her)