spot_img
Selasa, Februari 11, 2025
spot_img
BerandaPOLHUKAMPOLITIKBawaslu NTB Teken MoU Dengan PWI dan FWP Lawan Hoaks Pada Pilkada...

Bawaslu NTB Teken MoU Dengan PWI dan FWP Lawan Hoaks Pada Pilkada 2024

Mataram (Suara NTB) –  BadanBawaslu) Provinsi NTB melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Forum Wartawan Parlemen (FWP) NTB untuk menghadirkan dan menyebarkan informasi positif kepada Publik selama tahapan Pilkada serentak 2024.

Ketua Bawaslu NTB Itratip, mengatakan bahwa insan pers (jurnalis) memiliki peran penting sebagai mitra Bawaslu. Tanpa keterlibatan aktif jurnalis maka akan banyak pesan-pesan positif terkait kepemiluan yang tidak akan sampai di publik.

“Karena itu kami bersepakat bahwa perlu ada MoU dengan PWI dan Forum Wartawan Parlemen (FWP) NTB,” kata Itratip pada kegiatan Sosialisasi Penguatan Ruang dan Peran Media Dalam Pengawasan Partisipatif Pada Pemilihan Serentak Tahun 2024, Selasa 1 Oktober 2024.

Itratip menjelaskan bahwa MoU ini untuk mempertegas jika Bawaslu dan jurnalis punya kepentingan dan tujuan yang sama untuk menyebarluaskan informasi yang positif termasuk melawan hoaks serta menghentikan segala bentuk berita bohong.

Termasuk juga untuk menciptakan kondusifitas daerah dan terselenggaranya pelaksanaan pilkada sesuai ketentuan yang ada. “Wartawan harus netral. Sehingga wartawan jika ingin menjadi tim kampanye atau tim pemenangan maka dia harus mengundurkan diri dengan melampirkan surat tidak dibiayai oleh perusahaan selama menjadi tim sukses,” ujarnya.

Dia berharap media tetap berpedoman pada kode etik serta mengikuti aturan terkait kampanye.  Sebab, Itratip sadar media massa punya peran penting untuk mendukung terciptanya Pilkada yang aman, damai, dan lancar. “Yang paling penting itu informasi yang relevan dan bermanfaat,” urainya.

Ketua PWI NTB Nasrudin mengatakan, pers memiliki rambu-rambu dalam menyajikan produk jurnalistik. “Pastikan berita yang disajikan itu melalaui sejumlah tahapan verifikasi,” kata wartawan RRI ini.

Dia mengungkap tantangan di masa Pilkada ini berkaitan dengan informasi yang beredar di media sosial ataupun pesan berantai di aplikasi pesan instan. Menurutnya, kerja media massa yang melalui serangkaian proses redaksi dapat memberikan informasi yang terpercaya.

Sekaligus menjadi pilihan informasi bagi masyarakat agar memiliki tambahan referensi sehingga tidak hanya berdasarkan berita yang diunggah akun medsos saja.

“Maka, produk jurnalistik yang berkualitas pada akhirnya menjadi salah satu cara kita mendukung terlaksananya Pilkada yang aman dan damai,” tutup Nas. (ndi)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO