spot_img
Minggu, Desember 15, 2024
spot_img
BerandaNTBHasil Produksi Kelas Tata Busana Puslansos Mirah Adi Diminati Disdag NTB

Hasil Produksi Kelas Tata Busana Puslansos Mirah Adi Diminati Disdag NTB

Mataram (Suara NTB) – Hasil produksi kain kelas Tata Busana Pusat Layanan Sosial Karya Wanita Mirah Adi diminati Dinas Perdagangan Provinsi NTB. Hasil produksi 12 Penerima Manfaat (PM) ini biasanya membuat baju tradisional seperti Kebaya, rok, baju batik, dan pakaian formal lainnya.

Kepala Puslansos Karya Wanita Mirah Adi, Adidarma, S.I.P., mengatakan hasil produksi baju oleh PM kelas Tata Busana ini diminati oleh Disdag NTB. Sehingga, hasil karya para PM akan segera dikirim ke Disdag. “InsyaAllah akan kerja sama dengan Disdag NTB untuk menjual produk ini,” ujarnya.

Suasana produksi busana di kelas Tata Busana Pusat Layanan Sosial (Puslansos) Karya Wanita Mirah Adi yang dikerjakan Penerima Manfaat (PM).(Suara NTB/era)

Pelatih atau instruktor kelas Tata Busana Puslansos Mirah Adi, Sri Astuti mengatakan selama satu bulan di Puslansos, para Penerima Manfaat ini telah menghasilkan beberapa karya seperti Sapuk, Kain Berpola, dan dalam proses pembuatan Lambung.

Menurutnya, PM ini menunjukkan perkembangan yang luar biasa selama berlatih di Puslansos ini. Ia mengungkapkan awalnya banyak PM yang tidak bisa mengoperasikan mesin jahit, kini PM telah bisa menghasilkan baju hasil karyanya.

“Dari tidak bisa menjalankan mesin, walaupun SMK tapi di sana mereka pakai mesin portabel. Disini kita mesin jahit manual,” ujarnya.

Alasan pembuatan baju adat dibandingkan baju lainnya karena menurutnya saat ini penggunaan baju adat tersebut digunakan oleh PNS, dan sekolah-sekolah yanv mewajibkan muridnya untuk memakai pakaian adat. Sehingga, karena permintaan pakaian adat ini cukup tinggi, dibuatlat baju adat untuk pelatihan para PM di Puslansos ini.

“Karena saya melihat sekarang itu dari tingkat PAUD sampai PNS kadang-kadang harus memakai baju adat. Karena kita tinggal di Lombok, jadi saya bimbing adat sasak Lambung. Jadi itu saya bimbing pakai ukuran masing-masing badan Penerima Manfaat,” jelasnya.

Untuk kedepan, PM ini akan diajarkan untuk membuat gamis. Sri mengatakan, selama kurang lebih tinggal satu bulan berada di Puslansos, target kain produksi yang harus dibuat oleh 12 PM ini adalah tiga produk. “Nanti dia sampai gamis, targetnya baju atas sama gamis, lagi tiga. Karena nanti harus menggunakan mesin manual, Insya Allah anak-anak bisa,” imbuhnya. (era)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO