Tanjung (Suara NTB) – Bakal Calon Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), Kusmalahadi Syamsuri, ST., MT., mengajak masyarakat untuk tidak golput (golongan putih) pada pilkada November mendatang. Sebab satu suara masyarakat sangat menentukan bagi salah satu di antara ketiga pasangan calon (paslon) yang akan memimpin Lombok Utara untuk 5 tahun ke depan. Pun demikian, ia juga mengingatkan masyarakat untuk memilih karena terpaksa.
“Jangan golput, meskipun suara itu bukan buat kami (Najmul – Kus), karena suara Epe (Anda – hormat) akan menentukan siapa yang jadi bupati dan wakil bupati. Jangan pula memilih karena terpaksa, tapi pikirkan dengan baik sebelum memilih,” tegas Kus saat menyapa warga Dusun Rempek, Desa Rempek Darussalam, Kecamatan Gangga, Jumat, 4 Oktober 2024.
Ditekankan, paslon Najmul Akhyar dan dirinya, telah menyusun visi dan misi yang merakyat. Sebelum disusun, Najmul dan Kusmalahadi dan Tim Penyusun Visi Misi sudah memikirkan dengan matang untuk menyentuh potensi desa dan dusun, sebab muaranya langsung kepada perekonomian masyarakat.
“Andaikata kita berhasil (terpilih) kelak, itu bukan karena kami saja, tetapi karena tim, karena karena dukungan masyarakat yang bersatu dan kompak untuk terus membangun daerah ini,” sambungnya.
Ia juga berpesan agar seluruh masyarakat di Desa Rempek khususnya, untuk tetap mengikuti tahapan Pilkada 2024 dengan aman dan tertib. Bahwasanya, hasil survei yang saat ini mengunggulkan Najmul – Kus, sejatinya bukanlah penentuan bagi hasil pemilihan 27 November mendatang. Namun setidaknya, hasil survei tersebut sedianya menjadi penyemangat bagi masyarakat bahwa NK lebih diinginkan untuk melanjutkan estafet pembangunan.
Sementara, Ketua Tim Koalisi Najmul – Kus, Zarkasi Haq, mengajak masyarakat untuk melihat realita pembangunan di Lombok Utara saat ini. Selama 15 tahun memimpin daerah, Djohan dan Najmul adalah dua figur yang paling berperan. Kini, keduanya kembali berkolaborasi dimana Djohan mempercayakan amanat pembangunan kepada sang anak, Kusmalahadi.
“Kalau kita lihat sikon saat ini, infrastruktur mana yang tidak dihadirkan oleh Djohan dan Najmul. Bahwa, tidak semua jalan dalam kondisi mantap, ini tidak lepas dari kemampuan keuangan daerah,” ucapnya.
Ketua DPC Demokrat Lombok Utara ini menegaskan pembangunan di Lombok Utara tidak kalah dengan daerah lain. Semangat ini perlu dijaga dengan keyakinan dan kepercayaan, bahwa Najmul-Kus adalah figur yang tepat. Partai Demokrat kata dia, adalah partai pertama yang menentukan pilihan untuk mengusung Najmul – Kus.
Kesempatan itu, Zarkasi juga menepis asumsi publik bahwa Djohan menunjuk sang putra karena ambisi politik semata. Sebaliknya, diberikannya restu kepada sang putra untuk bertarung pada Pilkada 2024 merupakan bukti bahwa Bupati saat ini, mempercayai kemampuan Kusmalahadi.
“Djohan menunjuk bukan karena dinasti tetapi karena kemampuan. Ini adalah hak demokrasi untuk menunjuk siapa yang dianggap cukup, dianggap pantas dan punya kapasitas untuk membawa daerah ke arah yang lebih maju lagi.”
“Najmul – Kus sudah mendesain sektor pertanian, perkebunan, peternakan di Rempek Darussalam, Rempek dan Genggelang, dan desa lain di lingkar Hutan sebagai kawasan dengan hasil pertanian unggulan. Pembangunan sektor ini pasti ditingkatkan,” tandasnya.
Sementara, Tim Koalisi dari Partai Gerindra, Hakamah, menguatkan Paslon Najmul – Kus diinginkan oleh lebih banyak masyarakat. Hasil survei mengisyaratkan bahwa NK mendapat dukungan 56 persen. Tentunya, angka ini merupakan sinyal bahwa pembangunan oleh Djohan (10 tahun) dan Najmul (5 tahun) sebelumnya, masih diidamkan.
“Sama dengan keyakinan kami. Setelah 5 bulan lalu Gerindra berproses dan mengusung NK, ini seperti takdir bahwa NK menang. Karena keyakinan kami, Gerindra tidak pernah kalah selama Pilkada,” tandasnya. (ari)
