Giri Menang (Suara NTB) – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) memberikan Pelatihan Kebersihan Lingkungan, Sanitasi dan Pengelolaan Sampah di Destinasi Wisata kepada 40 pengelola destinasi wisata yang ada di desa-desa wisata Lobar.
Kegiatan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 5-6 Oktober 2024 di Hotel Montana Premier Senggigi. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan perilaku bersih khususnya di kawasan wisata.
Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan mampu memberikan keterampilan bagi para pengelola destinasi wisata dalam hal pengelolaan sampah.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dispar Lobar Drs. Agus Gunawan saat membuka pelatihan pagi tadi, Jumat, 4 Oktober 2024. Agus berharap juga dengan kegiatan ini bisa mendorong peran aktif masyarakat dan pelaku usaha dalam menciptakan destinasi wisata yang ramah lingkungan.”Seperti yang kita lakukan di program Senggigi Sinergi, salah satu kegiatannya itu jumat bersih yang dilakukan oleh semua stakeholder pariwisata dari OPD, pelaku wisata, hingga masyarakat,” ucap Agus.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Lobar Hermansyah yang hadir sebagai salah satu pembicara mengatakan jika permasalahan sampah sejatinya merupakan permasalahan yang tidak akan mudah diatasi.”Selama ada manusia yang hidup, keberadaan sampah itu tidak bisa kita hindarkan,” ucap Hermansyah.
Namun menurutnya usaha mencari solusi untuk meminimalisir dampak yang yang diakibatkan sampah itu harus tetap dilakukan secara berkelanjutan.
“Pelatihan ini salah satu contoh dimana kita bisa tidak hanya mendapat bekal pengetahuan namun bisa diskusi langsung untuk menemukan solusi bersama tentang permasalahan sampah di daerah kita,” cetusnya.
Terkait pengelolaan sampah di destinasi wisata bisa menurut mantan Camat Kediri ini bisa dilakukan secara mandiri melalui pemilahan sampah dengan menyiapkan sarana dan prasarana di destinasi tersebut.”Bisa juga bisa melakukan MOU pengangkutan sampah dengan DLH sehingga sampah bisa tertangani,” pungkasnya. Kabid Pengembangan SDM Dispar Lobar, Erwin Rahman menambahkan, pelatihan ini diikuti 40 orang dari destinasi yang terkelola di desa wisata. Peserta tidak saja diberikan materi namun langsung praktek, “kita ajak praktek ke desa batu kumbung pengelolaan sampah berbasis kompos oleh masyarakat menghasilkan maggot,” ujarnya.
Diharapkan peserta bisa mengelola sampah destinasi untuk menghasilkan nilai lebih atau bernilai ekonomi. Pelatihan ini melibatkan dari berbagai akademisi, NGO dan OPD terkait lainnya. “Ini nanti selain kebersihan dan sanitasi Destinasi, ada nilai lebih (ekonomis) dari sampah yang dikelola oleh masyarakat berbasis komposter,”imbuhnya. Pada pelatihan ini diberikan juga bantuan peralatan sampah kepada peserta. (her)