Mataram (Suara NTB) – Setelah vakum empat tahun, Festival Rinjani kembali digelar. Festival Rinjani tahun ini merupakan yang ke lima dengan tema Memaca Rinjani, yang mana acara ini ditujukan sebagai ajang promosi budaya sasak dan diselenggarakan selama lebih dari sebulan dengan menunjukkan berbagai macam kebudayaan sasak.
Ketua Pelaksana Festival Rinjani V, Nelda Hannia mengatakan acara ini dibedakan menjadi tiga, yaitu pra kegiatan, post kegiatan, dan puncak kegiatan. Untuk acara pra dan post kegiatan sedang berlangsung di Desa Loloan, Kecamatan Bayan, KLU. Untuk puncak kegiatan akan dilangsungkan selama tiga hari mulai tanggal 28 Oktober 2024 mendatang.
Kegiatan kebudayaan yang akan ditunjukkan pada puncak kegiatan Festival Rinjani V ini mulai dari Peresean, Semetian, Nyelokak, Diskusi, Dialog, Jambore Anak Muda, hingga Penanaman Pohon untuk penghijauan.
Akan ada penampilan dari seniman lokal, kesenian-kesenian lokal. Tentunya musisi dari Mataram juga akan melakukan atraksi masyarakat, ujarnya.
Tema Memaca Rinjani dipilih karena konsep Festival Rinjani tahun ini ialah mengangkat kearipan lokal dengan Iptek Modern dan kedaulatan pangan.
Di acara Rinjani Festival V kali ini, panitia juga menyiapkan sembek digital, yaitu suatu tracking digital untuk mengetahui posisi pendaki. Ekspedisi ini kegiatannya kan menyembek di dahi, sekarang ada sembek digital ditempelkan chip ke individu pendaki, jelasnya.
Tujuan diadakannya sembek digital ini yaitu untuk mengetahui dengan jelas posisi pendaki. Sehingga apabila terjadi human eror semisal tersesat, terpeleset, dan lainnya, panitia bisa langsung mengetahui dimana posisi si pendaki.
Adapun menurut Nelda, yang paling unik dari acara Festival Rinjani V ini adalah digunakannya Wariga, atau kalender masyarakat adat untuk menentukan waktu optimal untuk melakukan kegiatan seperti nelayan, pertanian, dan sebagainya.
Yang ini menjadi unik karena kearipan lokal ini yang diangkat menuju kedaulatan pangan dan Indonesia Emas 2045, katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Jamaludin Malady mengatakan karena pariwisata budaya menjadi salah satu objek pariwisata yang paling digemari wisatawan mancanegara. Sehingga pihaknya sangat mendukung Festival Rinjani V yang diadakan di Torean ini.
Kami bersama OPD-OPD lain akan mendukung kegiatan ini, bukan saja kami dari Pemprov. Tapi Dinas Pariwisata KLU juga harus mendukung kegiatan ini, katanya.
Untuk meramaikan festival ini, Jamal mengatakan akan mengundang asosiasi yang tergabung dalam BPPD untuk meramaikan festival yang sempat dihentikan selama empat tahun ini.
Menurutnya, acara Festival Rinjani ini harus rutin dilakukan sebagai ajang promosi budaya. Karena, pariwisata budaya menjadi salah satu daya tarik tingginya kunjungan wisatawan ke suatu daerah.
Agar wisatawan mancanegara, termasuk nusantara, dari Provinsi lain dapat mengetahui bagaimana budaya yang ada di Lombok. Khusunya di KLU, imbuhnya. (era)