Mataram (Suara NTB) — Unit Percepatan Universitas Berkelas Dunia Universitas Mataram (UP UBD Unram) mengadakan Workshop Percepatan Pencapaian Universitas Berkelas Dunia bertempat di Ruang Sidang Senat, Rektorat Unram pada Kamis 10 oktober 2024. Workshop ini menjadi langkah awal UP UBD dalam mendorong Unram mencapai level internasional dan meningkatkan peringkatnya di berbagai ranking dunia.
Ketua UP UBD, Prof. Dr. dr. Hamsu Kadriyan, SpTHT-KL., Sub.Sp. Onk(K)., M.Kes menekankan pentingnya kolaborasi dan pembelajaran dari universitas lain yang sudah lebih dulu mencapai status internasional. “Universitas Berkelas Dunia masih merupakan hal baru bagi kita, sehingga workshop ini penting agar kita dapat belajar bersama,” ungkap Prof. Hamsu.
Meskipun Unram telah memperoleh peringkat di QS World University Ranking dan THE Impact Ranking, Prof. Hamsu menegaskan bahwa posisi Unram masih berada di level yang memerlukan banyak perbaikan dan peningkatan.
“Kita harus berupaya lebih keras agar bisa melangkah dan melompat lebih jauh. Kita harus bersama-sama untuk mencapai level yang lebih tinggi,” tambahnya.
Prof. Hamsu turut menyoroti potensi besar yang dimiliki Unram baik dari segi dosen, guru besar, maupun alumni yang sudah mendunia, “Tinggal bagaimana kita mendokumentasikan dan mengoptimalkan capaian-capaian tersebut sehingga dapat dilihat di kelas dunia.”
Wakil Rektor Bidang Akademik Unram, Prof. Dr. Sitti Hilyana, M.Si, turut memberikan pandangannya terkait mimpi besar Unram menjadi universitas berkelas dunia. “Hal ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2025 dan RPJM terakhir yang menargetkan internasionalisasi Unram,” ungkapnya. Prof. Nana.
Prof. Nana lebih lanjut menambahkan bahwa salah satu aspek utama yang harus ditingkatkan adalah kualitas pendidikan, terutama dari aspek kurikulum. Saat ini LPMPP sedang merancang kurikulum baik nasional maupun kelas internasional. Unram telah memiliki 16 kelas internasional yang terdiri dari 14 program S1 dan 2 program Magister dengan target pengembangan lebih banyak lagi kelas internasional yang dibuka di masa mendatang.
Lebih jauh Prof. Nana menyebutkan bahwa metode pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif perlu dirancang untuk menghadapi pasar internasional. “Selain itu, kita juga harus memperbesar lokus penelitian tidak hanya di Nusa Tenggara Barat (NTB), tetapi juga di Asia Pasifik sehingga lokusnya diperbesar yang disinergikan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yang nanti akan beririsan dengan peringkat internasional,” pungkas Prof Nana.
Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan bahwa cita-cita menuju World Class University merupakan amanat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. “Ketika saya diamanahkan menjadi Rektor, pesan pertama yang diberikan adalah segera menuju PTN-BH,” ujarnya.
Prof. Bambang lebih lanjut menyampaikan bahwa kemudian berpikir keras program apa yang akan dikembangkan sebagai program utama yang membawa Unram maju. Maka dari hasil analisis, Indikator Kinerja Utama (IKU) Unram perlu mendapat perhatian serius sehingga dibentuklah UP MBKM-IKU yang telah berhasil membawa Unram dari awalnya peringkat 27 berhasil melonjak tinggi pada tahun 2023 berhasil naik ke peringkat 3 IKU.
Tantangan besar lainnya adalah akreditasi dan peningkatan income di luar UKT yang menjadi syarat menuju PTN-BH.
“Syarat menjadi PTN BH adalah akreditasi dan income harus s minimal 30-40 persen diluar UKT. Bagian lain Unram bagus misalnya dalam kinerja keuangan, riset dan sebagainya, namun yang kita anjlok pada akreditasi dan income. Untuk itu kami membentuk Unit Percepatan Akreditasi dan Unit Percepatan Transformasi PTN BLU menjadi PTN BH, agar bisa mencapai target akreditasi unggul dan PTN-BH,” ungkap Prof. Bambang.
Rektor Unram tersebut menjelaskan bahwa empat program inilah yang terus didorong sehingga Unram dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat mencapai keseluruhan target yang diinginkan meliputi IKU, Akreditasi Unggul, PTN BH dan World Class University. (ron)