Praya (Suara NTB) – Luas kawasan hutan yang ada diwilayah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) tercatat sekitar 20.400 ribu lebih. Namun kondisi saat ini hanya sekitar 22 persen saja yang masih dalam kondisi baik. Sisanya sekitar 78 persen itu dalam kondisi rusak atau mengalami degradasi fungsi. Kondisi tersebut tentu jadi keprihatinan tersendiri yang nyatanya butuh perhatian serius dari para pemanangku kebijakan di daerah ini. Supaya bisa ditangani untuk mengantisipasi kerusakan yang lebih parah.
Berbicara pada acara sarasehan Pilkada Loteng 2024, di kampus Poltekpar Lombok, Kamis, 17 Oktober 2024, anggota Komisi II DPRD Loteng Murdhani, mengatakan, kerusakan kawasan hutan tersebut sudah mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat di daerah ini. Di mana saat musim kemarau masyarakat mengalami kesulitan untuk memperoleh air bersih.
Mengusul, kian menyusutnya debit air di sumber-sumber mata air yang ada di kawasan hutan. Kondisi diperparah dengan berkurang jumlah mata air yang selama ini menjadi salah satu sumber pemenuhan air bersih masyarakat. Jadi tidak hanya debit air saja yang berkurang, jumlah sumber mata air juga berkurang. Akibat dari kerusakan hutan yang terjadi.
“Dampak rusaknya kawasan hutan menyebabkan masyarakat di daerah ini mengalami kekurangan air bersih hingga 5 juta meter kubik pertahun dalam beberapa tahun terakhir,” terangnya.
Kondisi sebaliknya terjadi saat musim penghujan. Air banyak dan melimpah, tetapi justru mendatangkan dampak buruk. Berupa terjadinya banjir dan tanah longsor. Karena berkurangnya kemampuan daya serap kawasan hutan. Dampak dari kerusakann kawasan hutan tersebut.
“Persoalan rusaknya kawasan hutan ini harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah kedepan. Karena ini menyangkut kemaslahatan dan keselamatan bersama,” terang politisi Partai NasDem ini.
Kondisi kawasan hutan secara tidak langsung juga berdampak pada sector lainnya. Salah satunya sector pariwisata. Dalam artian, sector pariwisata tidak akan bisa lepas dari sector lingkungan. Maka Sebagai daerah yang kaya akan potensi wisata alam, kian luasnya kerusakan hutan tentu jadi ancaman persoalan tersendiri bagi Loteng kedepan.
Maka harus ada upaya bersama dalam penyelamatan kondisi hutan dan lingkungan dalam arti luas. Dalam hal ini peran pemerintah tentunya sangatlah menentukan. Dengan keterlibatan semua elemen masyarakat di daerah ini. (kir)