Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota Mataram telah membentuk desk pilkada untuk menginput data hasil pemilihan walikota dan wakil walikota pada, 27 November 2024. Hasil hitung cepat ini tidak dikhawatirkan adanya peretasan. Sebab, perhitungan manual juga digunakan sebagai acuan di internal.
Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Mataram, Drs. I Made Putu Sudarsana menjelaskan, desk pilkada telah berjalan di masing-masing kelurahan dan kecamatan dengan tujuan memfasilitasi penyelenggara pilkada baik itu, Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Mataram.
Sementara, rekapitulasi perolehan suara dilaksanakan pada 27 November. Hal ini rutin dilaksanakan baik pemilu dan pilkada. “Kita lakukan saat pelaksanaan penghitungan suaranya,” terang Putu dikonfirmasi pekan kemarin.
Tenaga IT yang dimanfaatkan merupakan petugas di kelurahan. Artinya, tidak ada rekrutmen secara terbuka untuk menjaring tenaga untuk membantu proses perhitungan suara di masing-masing panitia pemungutan suara. Putu menegaskan, data perolehan suara yang dihimpun sifatnya internal atau tidak untuk dipublikasikan sehingga mengetahui pelaksanaan. “Desk pilkadanya sudah jadi dan sudah mulai bekerja. Kalau IT lebih fokus pada pelaksanaannya,” jelasnya.
Penginputan data perolehan suara masing-masing pasangan calon walikota dan wakil walikota dalam sistem di komputer. Putu tidak khawatir diserang hacker atau peretasan karena ada data manual yang diterima dari masing-masing PPS. “Kalaupun diganggu pihak luar ada back up data manual,” ujarnya.
Selain itu, luas wilayah Kota Mataram juga tidak terlalu luas jika dibandingkan kabupaten lainnya di Provinsi Nusas Tenggara Barat. Artinya, pihaknya bisa lebih mudah mendapatkan data dari PPS di kelurahan atau kecamatan, sehingga minimal jam 17.00-18.00 WITA hasil perolehan suara paslon walikota dan wakil walikota bisa diketahui. “Kota ini tidak terlalu luas. Beda halnya kalau kabupaten lain agak susah, sehingga kita lebih mudah mendapatkan informasi validnya,” demikian kata Putu. (cem)