Sumbawa Besar (Suara NTB) – Pemkab Sumbawa kembali melanjutkan kampanye lingkungan berupa penanaman 1.000 pohon Mangrove di Labuhan Terata seteleh sebelumnya sukses di Pulau Bungin dengan jumlah yang sama.
“Kita tanam di Labuhan Terata karena bentangan pantainya sangat panjang dan bagus dan mestinya disini bisa sampai dengan 5.000 pohon atau semua 5 kali lipat,” kata Pjs Bupati Sumbawa, Dr. Najamuddin Amy, kepada wartawan, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Jika tanaman mangrove ini tumbuh dengan bagus, maka akan jadi hutan bakau dan akan banyak biota laut yang akan tinggal di lokasi tersebut. Selain itu, hal tersebut bisa menjadi destinasi wisata yang baru baik bagi masyarakat setempat maupun para wisatawan.
“Mangrove ini bisa menjadi tanaman yang bisa menekan terjadinya abrasi karena di sekitar lokasi ini abrasinya cukup parah karena sudah mengikis jalan,” ujarnya.
Doktor Najam melanjutkan, penanaman mangrove ini sebagai upaya melestarikan lingkungan termasuk juga sebagai bentuk kampanye untuk menjaga lingkungan hidup. Tentu dalam penanaman yang dilakukan, Pemerintah melibatkan seluruh pihak mulai dari anak-anak, ASN, dan organisasi kepemudaan.
“Kita juga libatkan dari kalangan usaha seperti PT AMNT dan seluruh masyarakat yang berada di desa Terata dan stake holder lainnya,” ucapnya.
Persoalan lingkungan tentu menjadi atensi saat ini terutama penanaman mangrove apalagi Sumbawa ini sangat luas. Dimana bentangan dan pesisir pantainya sangat panjang dan salah satu yang harus dijaga jangan sampai terjadi abrasi pantai.
“Abrasi pantai ini bisa kita cegah dengan penanaman mangrove. Apalagi fungsi mangrove ini jika kita jaga dengan baik bisa menjadi wahana wisata sekaligus penyerap karbon dioksida,” tambahnya.
Dirinya juga turut memberikan atensi khusus di wilayah pesisir Sumbawa karena dianggap rawan terjadi abrasi. Tetapi khusus untuk tanaman mangrove tidak semua tempat bisa tumbuh, sehingga yang menjadi atensi adalah wilayah yang dekat dengan pemukiman penduduk.
“Jadi, pantainya harus kita lindungi salah satunya dengan penanaman mangrove sehingga abrasi yang kiranya akan terjadi bisa diminimalisir dan pada saat terjadi pasang tidak sampai ke pemukiman nelayan,” tukasnya. (ils)