Mataram (Suara NTB) – Dinas Sosial Provinsi NTB terus mengoptimalkan kegiatan distribusi air bersih di musim kemarau ini kepada masyarakat yang membutuhkan. Terlebih Pj Gubernur NTB Dr. H. Hassanudin telah menginstruksikan kepada Dinas Sosial untuk tanggap dan cepat melayani dan memenuhi permintaan dan kebutuhan masyarakat yang terdampak kekeringan.
Pj Gubernur NTB datang melakukan sidak ke Dinas Sosial NTB pada Selasa, 29 Oktober 2024 untuk memastikan barang persediaan atau logistik kebencanaan yang ada di gudang Dinas Sosial telah siap didistribusikan saat dibutuhkan.
Pj Gubernur ditemani Kepala Dinas Sosial NTB Dr. H Ahsanul Khalik melihat kondisi kantor dengan memeriksa beberapa bagian ruangan. Ia memeriksa logistik kebencanaan yang ada di dalam gudang sambil menitip pesan agar semua staf merawat area kantor dengan baik, begitu juga dengan sarana prasarana yang ada.
Terkait logistik bencana dan permasalahan air bersih bagi warga terdampak kekeringan, Hassanudin meminta Dinas Sosial mengatur dengan baik logistik yang ada, agar saat terjadi bencana, perangkat daerah telah siap siaga dengan segala kebutuhan masyarakat.
“Untuk penanganan kekeringan ini, saya minta agar tanggap dan cepat melayani dan memenuhi permintaan dan kebutuhan masyarakat terdampak kekeringan,” ujar Pj Gubernur.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Dr. H Ahsanul Khalik menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pj Gubernur yang telah mengunjungi Dinas Sosial dan memberikan instruksi serta semangat kepada semua pegawai dalam melayani masyarakat.
“Saya mewakili karyawan karyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas Sidak atau kunjungan Bapak Pj. Gubernur, yang tentunya hal ini menjadi pendorong semangat kami di Dinas Sosial NTB untuk bekerja lebih baik dan tetap Melayani Dengan Hati,” ujar Aka.
Distribusikan 520 Liter di Bulan Oktober
Terkait dengan penyaluran air bersih, khusus di bulan Oktober ini, Dinas Sosial NTB telah mendistribusikan sebanyak 520 liter dengan menyasar 4.554 KK atau 13.813 jiwa yang tersebar di tiga kabupaten yaitu Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat.
Jika dirinci, pendistribusian air bersih ke wilayah Lombok Timur di Desa Puncak Jeringo dan Mekar Sari Kecamatan Suela. Kemudian didistribusikan ke Desa Lenek dan Lenek Daye Kecamatan Lenek. Desa Swangi Kecamatan Sakra dan Desa Surabaya Kecamatan Sakra Timur. Desa Sekaroh dan Wakan Kecamatan Jerowaru juga tak luput menjadi sasaran pendistribusian air bersih karena daerah tersebut terbilang langganan kekeringan.
Untuk wilayah Lombok Tengah, distribusi air bersih dilakukan ke Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara, Desa Ungga, Kabul Kecamatan Praya Barat, Desa Serage dan Montong Ajan Kecamatan Praya Barat Daya, Desa Bilelando Kecamatan Praya Timur, Desa Dadap Kecamatan Pujut, dan Desa Batu Tulis Kecamatan Jonggat.
Sementara distribusi air bersih di Kabupaten Lombok Barat Desa Senggigi dan Kerandangan Kecamatan Batu Layar. Setiap titik pengantaran diberikan air dengan volume yang bervariasi, tergantung jumlah warga yang membutuhkan, mulai dari 10 ribu, 20 ribu hingga 30 ribu liter air bersih.
Aka mengatakan pihaknya secara rutin melakukan kegiatan distribusi air bersih dengan tujuan agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan air bersih untuk minum, memasak, mencuci, mandi dan lain sebagainya. Distribusi dilakukan ke wilayah yang terdampak bencana kekeringan di tahun 2024 ini.
Ia menilai, distribusi air bersih merupakan kegiatan penting yang berkaitan dengan kesehatan, ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. “Nanti permintaan masyarakat itu akan sampai pada awal Februari 2025. Meskipun musim hujan sudah turun, tetap dilakukan distribusi, karena meski hujan turun belum tentu sudah ada air,” katanya.(ris)