spot_img
Rabu, November 13, 2024
spot_img
BerandaPENDIDIKANBalai Bahasa NTB Sosialisasikan UKBI di SMKN 1 Taliwang

Balai Bahasa NTB Sosialisasikan UKBI di SMKN 1 Taliwang

Mataram (Suara NTB) –  Salah satu metode peningkatan literasi dalam program SMK Pusat Keunggulan (PK) di SMKN 1 Taliwang adalah dengan pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Sebelum UKBI dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan sosialisasi bagi guru dan siswa calon peserta uji. Desi Rachmawati dan Lentera Nurani dikirim oleh Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai narasumber sosialisasi UKBI di SMKN 1 Taliwang, Kamis, 7 November 2024.

Kepala SMKN 1 Taliwang, Muhammad Natsir, menjabarkan komunikasi menjadi hal yang penting untuk dijaga, terutama untuk memperkuat identitas bangsa. “Tentu kita harus senantiasa belajar meski sudah merasa bisa. Orang yang berhenti belajar adalah pemilik masa lalu, orang yang terus belajar adalah pemilik masa depan,” tegasnya. Ia turut menguraikan lima seksi uji dalam UKBI yang baginya penting untuk dikuasai siswa.

Sosialisasi kali ini menyasar 300 siswa dan 60 guru. Pertama-tama, sosialisasi dilakukan kepada 300 siswa. Desi Rachmawati menjelaskan manfaat UKBI yang dapat diperoleh oleh siswa. “Nantinya, Adik-Adik bisa menggunakan UKBI sebagai bukti nyata kompetensi Adik-Adik dalam berkomunikasi. Ini tentu bisa menjadi modal yang baik dalam dunia kerja,” jelasnya.

Desi juga menguraikan beragam contoh soal dari setiap seksi uji dan menuntun siswa untuk melakukan simulasi UKBI. Selepas sosialisasi diberikan kepada 300 orang siswa, dilakukan pendaftaran bagi 50 siswa yang akan mengikuti ujian di hari berikutnya.

Selanjutnya, sosialisasi dilakukan khusus untuk guru. Sosialisasi untuk guru diberikan kepada 60 guru dari seluruh program studi. Meskipun hanya empat guru bahasa Indonesia yang akan melaksanakan pengujian UKBI, seluruh guru diberi sosialisasi agar termotivasi dalam mengikuti UKBI.

Anwar, salah seorang peserta sosialisasi tampak tertarik dengan UKBI. Ia pun menanyakan hal-hal seperti apa saja yang mestinya dipelajari agar dianggap menguasai bahasa Indonesia dan mendapat nilai maksimal dalam UKBI.

“Seluruh aspek, mulai dari kemampuan bahasa dalam ranah sintas hingga akademik diuji dalam UKBI. Tentu saja, guru, sebagai pendidik yang banyak berkutat dengan dunia pendidikan sudah sepatutnya menguasai hingga ranah akademik. Kemampuan memahami bahasa dengan kaidah yang kompleks menjadi keharusan,” Lentera, selaku narasumber kedua menjelaskan.

Beberapa pertanyaan terkait kemahiran berbahasa ditanyakan satu per satu. Meski hanya akan melakukan pengujian hingga seksi Membaca, seluruh guru diberi gambaran terkait seksi uji Menulis dan Membaca. Seluruh guru tampak antusias menjawab berbagai tantangan pertanyaan singkat yang diberikan narasumber.

Hasil akhir dari sosialisasi ini adalah pengujian yang akan dilakukan oleh siswa dan guru. Sebanyak 50 siswa akan melakukan pengujian di hari Jumat, 7 November 2024. Sementara itu, empat guru yang telah terdaftar akan mengikuti ujian pada tanggal 14 November 2024. (ron)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO